Diduga Tabrak Lari, Monang Tambunan Ditemukan Tewas Tergeletak di Pinggir Jalan

BALIGE EditorPublik.com, Jajaran Polsek Balige mendapat laporan masyarakat mengenai penemuan mayat seorang laki-laki yang tergeletak di Jalinsum Laguboti -Tarutung tepatnya di depan Gereja Kristen BNKP (Batak Nias Kristen Protestan) Tambunan Desa Lumbanpea Timur pada Rabu, (18/03/2020) sekitar pukul 06.00 WIB.

Korban dikenali warga bernama Monang Tambunan (laki laki,43 Th), merupakan warga Desa Lumbanpea Timur Kecamatan Balige tinggal di Laguboti dan kesehariannya sebagai buruh angkut barang.

Jenazah Monang ditemukan tergelatak di Jalan raya depan Gereja Kristen BNKP Tambunan Desa Lumban Pea Timur oleh seorang pedagang ikan laut warga desa setempat, dan kebetulan rumah saksi berdekatan dengan TKP (Tempat Kejadian Perkara) sekitar pukul 06.00 wi dan saat itu juga langsung melaporkannya kepada salah seorang petugas Polsek Balige untuk di tindak lanjuti.

Mendapat laporan, Kapolsek Balige AKP.JP Aruan langsung memerintahkan anggotanya untuk cek lokasi. Selanjutnya melaporkan kejadian kepada Kasat Reskrim Polres Tobasa guna untuk menurunkan tim Inafis Polres Toba untuk melakukan olah TKP dan korban dievakuasi ke RSUD Porsea

Baca Juga :  Polsek Cikijing Lakukan Pembinaan Terhadap Anak Jalanan

Kasat Reskrim Polres Tobasa AKP.Nelson Sipahutar, SH.MH menjelaskan kepada Editor publik. Com setelah dilakukan olah TKP, mayat korban di evakuasi dari TKP ke RSUD Porsea guna melakukan visum. Di tubuh korban, tidak ada luka tusukan, selain didapati beberapa luka lecet tergores seperti bekas terseret.

Berdasarkan identitas, korban diketahui merupakan warga desa  Tambunan desa Lumban pea Timur; yang kesehariannya bekerja sebagai buruh angkut barang di pasar Laguboti.

Sesuai hasil pemeriksaan visum oleh tim dokter RSUD Porsea bersama Tim Inavis Polres Toba dengan melihat dari kondisi fisik tidak ada ditemukan bekas luka yang disebabkan oleh benda tajam. “Di fisik korban hanya ditemukan beberapa luka lecet, memar dan lebam yang diprediksi diakibatkan oleh benda tumpul, korban di duga kuat adalah korban Laka Lantas tabrak lari,” jelas Kasat Reskrim

Baca Juga :  Ops Yustusi Polsek Cikijing Bersama Forkopimcam Berikan Himbauan Pencegahan Covid-19 Di Pasar Tradisional Cikijing

Untuk mengetahui lebih detailnya korban meninggal karena apa, kita meminta kepada keluarga untuk dilakukan Visum dalam selain visum luar; namun keluarga menolak dengan alasan kami yakin bahwa anak saya itu korban laka lantas (tabrak lari) dan bukan karena sebab lain,” ungkap ibu kandung korban.

“Untuk itu pihak keluarga korban sudah membuat surat pernyataan bahwa tidak mau dilakukan visum dalam (visium et revertum) dan cukup hanya visum luar. Atas kejadian tersebut pihak keluarga korban tidak menuntut siapa siapa karena anaknya diakui mereka adalah murni korban laka lantas tabrak lari sesuai dengan kondisi beberapa luka luka yang ditemukan di tubuh korban,” jelas Kasat Reskrim AKP.Nelson.

Baca Juga :  Masuk Jurang, Supir L 300 Tewas Mengenaskan

Op.Gita Tambunan br Sibea (72) ibu kandung korban menjelaskan anaknya mau menjenguknya. “Sebelum korban meninggal mungkin dia datang kerumah saya dengan maksud untuk membesuk saya. Sudah lebih 1 bulan lebih saya di Tarutung operasi katarak mata. Dalam 3 minggu terakhir ini saya tetap masih di Tarutung untuk perawatan mata karena baru selesai operasi katarak,” jelasnya.

Karena saya tidak ada di rumah mungkin dia langsung kembali pulang ke laguboti.Kemungkin ditengah jalan anak saya ini tersenggol mobil, bisa jadi dia sudah mabuk minum tuak karena anak saya ini kebiasaannya adalah minum tuak,” ungkap Op.Gita ibu kandung korban.

Di RSUD hadir dalam melakukan autopsi korban Kasat Reskrim Polres Tobasa AKP.Nelson Sipahutar,SH.MH, Kapolsek Balige AKP.J.P. Aruan, dr. Daniel Butarbutar tim fosensik dari RSUD Porsea, Kanit Inavis Polres Tobasa Aiptu L Sitohang bersama timnya, Kanit Reskrim Polres Tobasa, mewakili Kasat Lantas Polres Tobasa Aiptu Manurung.( EHG/ IR )

Bagikan :