dr.Kusnanto Saidi: RSUD Chasbullah Abdul Madjid Kota Bekasi Tempat Rujukan Utama Pasien Covid 19

Wali Kota Bekasi, Dr. Rahmat Effendi dan Dirut RSUD CAM dr. Kusnanto

KOTA BEKASI EditorPublik.com – Direktur RSUD dr. Chasbullah Abdul Madjid (CAM) Kota Bekasi, dr.Kusnanto saidi, menegaskan bahwa RSUD CAM adalah tempat rujukan utama pasien positif Covid 19. Untuk itu, Rumah sakit milik Pemerintah Kota Bekasi tersebut akan terus memberikan pelayanan maksimal terhadap pasien khususnya pasien covid 19, tanpa membedakan golongan sosial di tengah masyarakat.

Dijelaskan dr.Kusnanto, RSUD CAM saat ini memiliki kapasitas 170 kamar ruang perawatan bagi pasien covid 19 yang tersebar di berbagai ruangan seperti di gedung Alamanda dan Anyelir. 

“Sampai saat ini ada 129 pasien yang menjalani perawatan di RSUD dengan berbagai kategori baik sedang dan berat,” kata Direktur RSUD CAM dr. Kusnanto Saidi dalam Webinar, Senin (26/10/2020).

Baca Juga :  Indri, Wakil Direktur Umum RSUD CAM Kota Bekasi Raih Nilai Terbaik Assesment Esselon III

dr.Kusnanto mengharapkan agar semua pihak dapat selalu bekerjasama menjaga kesehatan dengan megikuti anjuran Pemerintah untuk mematuhi protocol kesehatan mengingat keterbatasan petugas kesehatan.

“Saya pastikan, RSUD CAM akan memberikan pelayanan prima kepada pasien covid. Namun saya ingatkan tanpa kesadaran akan pentingnya protokol kesehatan, upaya maksimal yang kita lakukan akan sia sia,” jelas dr. Kusnanto.

dr. Anthony D. Tulak, dokter spesialis paru, dalam kesempatan yang sama, menyebutkan bahwa tingkat kesembuhan pasien covid 19 sangat tinggi bila ditangani sangat cepat.

Ia menjelaskan terkait kategori pasien covid ada lima kategori;

1).Tanpa gejala (OTG) dan tidak dirawat. 

2). Kategori ringan ada penyakit ISPA (ada yang dirawat dan tidak dirawat).

Baca Juga :  Jelang Perayaan HUT Ke-24 Kota Bekasi, Fokopimda Ziarah ke Makam Pahlawan

3). Kategori sedang ada gejala disaluran pernapasan, penyakit bawaan, Hipertensi dan ginjal.

4). Komorbit lebih dari 1 penyakit (ginjal atau stroke)

5). Pasien alami gangguan pernapasan tingkat berat.

Ia menjelaskan, penanganan perawatan akan sia – sia jika tidak ada kerja sama yang baik dari masyarakat. “Minimal patuhi protokol kesehatan. Jangan abai dengan kesehatan masing – masing,” papar dr. Anthony. (Adv)

Bagikan :