Berbahayakah Miras ?

Oleh: Cahyo Chondro Nusantoro

Minuman keras sering juga disebut Miras (Minuman Kersa). Miras memiliki efek berbahaya bagi kesehatan kita, karena miras ini mengandung alkohol. Banyak sekali kalangan remaja yang berani mencoba minuman keras hanya untuk rasa penasaran saja tanpa mengetahui akibatnya, dan tentu juga orang dewasa yang sudah kecanduan alkohol. Banyak sekali yang belum mengetahui apa bahaya dari mengkonsumsi minuman keras dalam jangka panjang bagi kesehatan.  Alkohol menjadi biang dari permasalahan kesehatan yang akan muncul. Oleh sebab itu penulis tertarik untuk menyampaikan bahaya mengonsumsi miras dalam jangka panjang.

Minuman keras menurut kamus besar bahasa Indonesia adalah minuman yang memabukkan seperti bir, anggur, arak, tuak. Minuman keras dapat diartikan juga minuman beralkohol yang memabukkan. Minuman beralkohol sering disebut juga minuman yang mengandung etanol atau minol. Etanol adalah bahan psikoaktif dan konsumsinya juga menyebabkan penurunan kesadaran. Di beberapa negara penjualan minuman alkohol dibatasi ke sejumlah kalangan saja umumunya orang yang telah melewati batas usia tertentu. Jenis alkohol dalam minuman keras bisa dibagi  berdasarkann  kadarnya. Golongan A yaitu miras yang mengandung alkohol 1-5%, golongan B yang mengandung 5-20%, dan golongan C yaitu miras yang mengandung paling tinggi yakni sekitar 20-45% .

Baca Juga :  Polres Humbahas Laksanakan Kegiatan Jumat Curhat

Bila mengonsumsi alkohol dapat merusak organ tubuh dan menyebabkan kecanduan. Kecanduan alkohol terjadi akibat konsumsi alkohol yang terlalu banyak sehingga kadarnya perubahan kimiawi di otak. Perubahan kimiawi ini meningkatkan sensasi puas saat minum alkohol, sehingga memicu penderitannya untuk lebih sering meminum.

Banyak sekali faktor yang bisa mempengaruhi seseorang mengalami kecanduan alkohol antara lain: faktor psikologis, seperti stress, depresi dan kesulitan beradaptasi. Faktor sosial, seperti dorongan dari orang lain untuk meminum alkohol serta ketersediaan alkohol disekitar.

Mengonsumsi alkohol dalam jangka panjang dapat meningkatkan risiko perkembangan beberapa jenis kanker yang diakibatkan dari konsumsi alkohol secara berlebihan seperti kanker mulut, kanker esofagus, kanker laring, kanker perut, kanker usus besar, kanker rektum, kanker payudara.

Baca Juga :  Andi Suhandi Terpilih Sebagai Ketua PGRI Cabang Cipayung

Masalah kecanduan alkohol dapat diatasi dengan pendekatan psikologis dengan psikolog. Psikolog akan membantu dengan beberapa cara mengatasi kecanduan alkohol, seperti: Mengubah perilaku yang membuat kecanduan minum alkohol. Mengatasi gejala stres dan berbagai masalah pemicu yang menyebabkan ingin minum alkohol, menerapkan pola hidup sehat, mencari support system dukungan dari orang terdekat, seperti keluarga atau sahabat dan melakukan kegiatan positif.

*) Penulis adalah Mahasiswa Universitas Muhammadiyah Jakarta Fakultas Psikologi

Bagikan :