BEKASI RAYABERITA UTAMAPENDIDIKANTEKNOLOGI

APTISI Korwil IVA Bekasi-Karawang Gelar Seminar Industri Mengajar

KOTA BEKASI EditorPublik.com – Inkubator Pentahelix Asosiasi Perguruan Tinggi Swasta Indonesia (APTISI) Korwil IVA Bekasi-Karawang, bekerja sama dengan Forum Komunikasi Lembaga Pelatihan dengan Industri Daerah Jawa Barat (FKLPID), Ikatan Praktisi HRD Kabupaten Bekasi (IPHRD), dan APINDO Jabar, menggelar seminar bertajuk “Industri Mengajar”.

Seminar ini diikuti oleh 13 perguruan tinggi dari Kota dan Kabupaten Bekasi, dengan tujuan menjembatani kolaborasi antara dunia pendidikan, industri, dan Balai Latihan Kerja (BLK) untuk meningkatkan kualitas dan daya saing Sumber Daya Manusia (SDM).

Direktur Inkubator Pentahelix APTISI Korwil IVA Bekasi-Karawang, Yusrodi CHP, dalam sambutannya menyampaikan pentingnya kerja sama ini untuk memastikan lulusan perguruan tinggi memiliki kompetensi yang sesuai dengan standar industri.

Baca Juga :  Bangun Jiwa Wirausaha Mahasiswa, STT Bina Tunggal Gelar Seminar Technopreneurship

“Industri Mengajar merupakan langkah penting untuk menyelaraskan kurikulum perguruan tinggi dengan kebutuhan industri dan meningkatkan kompetensi SDM sesuai dengan kebutuhan pasar kerja,” ujar Yusrodi saat membuka acara, Kamis (10/10/2024).

RR Meilani Aseaningrum, Ketua IPHRD Kabupaten Bekasi, yang hadir sebagai narasumber, menekankan pentingnya mempersiapkan mahasiswa sejak dini menghadapi dunia kerja.

“IPHRD yang beranggotakan para HRD dari 8 kawasan industri di Kabupaten Bekasi, berperan mempersiapkan kurikulum yang bukan hanya fokus pada prestasi akademik, tetapi juga pada keterampilan teknis (hard skills) dan karakter (soft skills),” jelasnya.

Ia juga mengingatkan bahwa proses rekrutmen di dunia kerja saat ini sangat menuntut kemampuan problem-solving dan multi-talent.

“Kemampuan akademik saja tidak cukup, mahasiswa harus memiliki lebih dari itu untuk bersaing di era globalisasi ini,” tambahnya.

Baca Juga :  Dua Pelaku Curanmor Dibekuk Polres Majalengka

Wakil Sekretaris APINDO Kabupaten Bekasi, Dewi Christiani, turut menyampaikan bahwa perkembangan teknologi, seperti otomatisasi, robotika, dan kecerdasan buatan, semakin mengubah kebutuhan SDM di industri. Oleh karena itu, perguruan tinggi perlu cepat beradaptasi dengan perubahan ini.

“APINDO Kabupaten Bekasi yang menaungi lebih dari 400 perusahaan siap bekerja sama dengan perguruan tinggi untuk meningkatkan kualitas pendidikan tinggi melalui sertifikasi dan magang industri,” ungkapnya.

Dani Ramdan, praktisi kebijakan publik, mengapresiasi upaya kolaborasi ini, yang menurutnya turut berperan dalam menurunkan angka pengangguran di Kabupaten Bekasi, dari 12% menjadi 8%.

“Kawasan industri kini bukan hanya pusat produksi, tetapi juga kawasan ekonomi khusus pendidikan, di mana perguruan tinggi dapat melakukan penelitian dan inovasi akademik,” kata Dani Ramdan.

Baca Juga :  Wali Kota Bekasi Berikan Bonus Bagi Atlet PON XX Papua

Seminar ini diakhiri dengan pernyataan Benny Tunggul, Ketua FKLPID Jawa Barat, yang menyebutkan bahwa untuk mengatasi tingkat pengangguran di Bekasi, pihaknya akan melatih 500 mahasiswa di Balai Latihan Kompetensi (BLK) Jawa Barat, mempersiapkan mereka memasuki dunia industri melalui program magang dan sertifikasi kompetensi.

Kegiatan ini menjadi bagian dari upaya sinergis antara dunia pendidikan dan industri untuk mencetak SDM yang siap bersaing di era globalisasi dan revolusi industri 4.0.(ben)

Bagikan :

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *