Polri Antisipasi Kemungkinan Dampak Kerusuhan di Amerika Serikat
JAKARTA EditorPublik.com – Kepolisian Negara Republik Indonesia (Polri) terus memantau perkembangan situasi di Amerika Serikat yang memanas setelah dipicu tewasnya warga kulit hitam, George Floyd, akibat tindakan brutal polisi setempat.
Hari ini, Selasa, (2/62020), Polri langsung merapatkan barisan dengan menggelar rapat koordinasi melalui video conference (Vicon) yang dipimpin oleh Wakapolri, Komjen Pol Dr Gatot Eddy Pramono MSi.
“Pada pagi hari ini sengaja saya mengambil Vicon atas perintah Kapolri untuk membahas terkait situasi yang terjadi sehingga kita harus mengambil langkah-langkah pencegahan,” kata Komjen Pol Gatot Eddy dari Ruang Pusdalsis Mabes Polri, Jakarta.
Rapat ini diikuti olah Kabaintelkam Polri, Kabaharkam Polri, Kabareskrim Polri, Asops Kapolri, dan seluruh kepala satuan kepolisian kewilayahan dari tempatnya masing-masing.
Menurut Wakapolri, apa yang terjadi di AS bisa saja berdampak di Indonesia, seperti timbulnya kebencian terhadap Amerika baik orang maupun properti, menguatnya sentimen rasisme, dan munculnya antipati terhadap Polri dikarenakan tindakan kontraproduktif. Oleh karena itu, Wakapolri meminta seluruh jajaran kepolisian untuk mengambil langkah antisipatif.
Komjen Pol Gatot Eddy meminta jajaran kepolisian meningkatkan kewaspadaan terhadap kelompok-kelompok yang memanfaatkan situasi untuk menyerang baik individu pemerintahan, kebijakan pemerintah, maupun Polri.
“Agar seluruh jajaran memperhatikan persoalan-persoalan baik wilayahnya maupun nasional dan internasional. Dalam melakukan tindakan kepolisian, agar betul-betul mempedomani prosedur yang ada, diawali dengan langkah yang persuasif, dan tindakan represif merupakan langkah terakhir,” pesan Komjen Pol Gatot Eddy.
Namun demikian, Wakapolri berharap jajaran kepolisian tetap tidak mengurangi fokus dalam penanganan pandemi COVID-19. “Saya berterima kasih kepada seluruh jajaran yang sudah melakukan pekerjaannya dengan baik,” ungkapnya.
Kabaharkam Polri, Komjen Pol Drs Agus Andrianto SH, MH, selaku Kaopspus Aman Nusa II-Penanganan COVID-19, meminta jajaran kepolisian agar mengedepankan langkah persuasif edukatif dan menghindari tindakan kontraproduktif dalam kegiatan pendisiplinan masyarakat terkait persiapan menuju tatanan kehidupan baru (New Normal). Selain itu, ia juga meminta jajaran kepolisian meningkatkan pengamanan di Markas Komando (Mako).
“Mohon kepada rekan-rekan Kapolda meningkatkan kewaspadaan di Mako Polri dalam rangka mencegah kelompok-kelompok yang memanfaatkan situasi pandemi ini untuk memecah konsentrasi kepolisian,” kata Komjen Pol Agus Andrianto.
Sementara itu, Kabaintelkam Polri, Komjen Pol Dr H Rycko Amelza Dahniel MSi, meminta jajaran kepolisian mengantisipasi munculnya sentimen antipolisi, salah satunya dengan “memberikan hukuman/tindakan yang seimbang baik bagi masyarakat maupun anggota kepolisian yang melakukan kesalahan atau pelanggaran.” (Artzon)