Gus Shol: Wacana Pemilu Tertutup Mencederai Demokrasi Dan Penzholiman Kepada Rakyat Indonesia
KOTA BEKASI EditorPublik.com – Wacana Pemilu tertutup menjadi snow ball yang terus bergelinding membesar terakhir menyebabkan 8 partai yang di-inisiasi Partai Golkar mengadakan pertemuan di hotel dibilangan Jakarta Selatan, Minggu ( 8/01/2023).
Pertemuan tersebut pun menghasilkan 5 kesepakatan yang intinya menolak sistem pemilu proporsional tertutup dan mendukung sistem pemilu proporsional terbuka sesuai dengan keputusan MK Nomor 22-24/PUU-VI/2008 pada 23 Desember 2008 yang sudah dijalankan dalam 3 (tiga) pemilu. Gugatan terhadap yurisprudensi akan menjadi preseden yang buruk dan tidak sejalan dengan asas Ne Bis In Idem.
“Pemilu tertutup bukan pesta demokrasi dimana masyarakat bisa memilih langsung wakilnya karena era ini adalah era keterbukaan informasi dimana kepercayaan masyarakat lebih ke tokoh-tokoh yang mereka kenal bukan seperti membeli kucing dalam karung bila Pemilu tertutup dilakukan,” Gus Shol, Ketua DPC PPP Kota Bekasi-
Terkait hal tersebut. saat ditemui media di Kemang Pratama Bekasi, Senin (9/01), H. Sholihin Ketua DPC PPP Kota Bekasi yang juga merupakan anggota DPRD 2 Periode ikut angkat bicara. Menurutnya wacana tersebut melanggar cita-cita reformasi yang sudah diperjuangkan dan di implementasikan. Rakyat akan kembali dibungkam oleh oligarki partai dalam menentukan siapa yang akan terpilih menjadi wakilnya secara langsung.
“Suara golput yang sudah sampai diangka yang cukup memprihatinkan akan serta merta akan naik tinggi sebab kecenderungan pemilih sekarang adalah fokus kepada kepada bibit, bebet dan bobot sang tokoh yang tentunya beririsan dengan rekam jejaknya. Ini belum bicara oligarki partai politik dimana pada sistim pemilu proporsional terbuka saja masih banyak caleg menginginkan nomor urutan tertentu dan tidak juga menjadi suatu jaminan kalau pemilu tertutup bisa lebih murah. Belum lagi bila nanti menggunakan pemilu tertutup besar kemungkinan yang terpilih akan fokus kepada partainya bukan kepada masyarakat karena mereka dipilih oleh partainya. Ini tentu menciderai cita-cita reformasi yang sudah diperjuangkan bersama, masyarakat tidak mengenal calon nya secara langsung,” pungkas Gus Shol, panggilan akrab Ketua DPC PPP Kota Bekasi.(Mac)