HBB dan PBB Galang Dukungan Lawan Konten Negatif Bermuatan Bahasa Kasar di Media Sosial
JAKARTA EditorPublik.com – Organisasi Horas Bangso Batak (HBB) mendukung penuh kampanye yang diinisiasi oleh Pemuda Batak Bersatu (PBB) untuk melawan konten bermuatan bahasa kasar dan tidak bermoral di media sosial. Gerakan ini bertujuan untuk menciptakan lingkungan digital yang lebih sehat dan bermartabat, sekaligus menjaga nilai-nilai luhur budaya Batak.
Ketua Umum HBB, Lamsiang Sitompul, menekankan pentingnya kampanye ini untuk memperbaiki citra masyarakat Batak yang kerap tercoreng oleh perilaku negatif segelintir oknum di media sosial. “Kami mendukung sepenuhnya gerakan ini. Sebagai masyarakat Batak, kita memiliki tanggung jawab moral untuk menjaga etika dan nilai-nilai luhur yang diwariskan leluhur kita,” ujarnya kepada sejumlah wartawan, Senin (23/12/2024).
Lamsiang menyoroti maraknya konten negatif yang diproduksi oleh beberapa pengguna media sosial dengan latar belakang masyarakat Batak. Fenomena ini, menurutnya, bertentangan dengan budaya Batak yang menjunjung tinggi kesopanan dan kehormatan. “Tindakan seperti ini tidak hanya merusak citra pelaku, tetapi juga mencemarkan nama baik suku kita di mata publik,” tambahnya.
Peran HBB dalam Menjaga Martabat Suku Batak
Didirikan untuk melindungi martabat masyarakat Batak, HBB awalnya berfokus melawan ujaran kebencian dari pihak luar. Namun, menurut Lamsiang, kini tantangan datang dari dalam.
“Kita melihat ada oknum dari masyarakat Batak sendiri yang mencemarkan nama baik sukunya dengan perilaku tidak pantas. Ini sangat memalukan dan harus dihentikan,” tegasnya.
Lamsiang juga mengingatkan bahwa HBB siap mengambil langkah hukum terhadap pelaku konten negatif. “Kami pernah melaporkan individu yang menghina suku Batak dan berhasil memenjarakannya. Ke depan, kami akan terus mendukung langkah serupa, termasuk bersama PBB melaporkan akun-akun yang menyebarkan konten tidak bermoral,” katanya.
Dukungan dari Pemuda Batak Bersatu
Ketua Umum PBB, Lambok Sihombing, menyerukan aksi kolektif untuk melaporkan akun-akun yang memproduksi konten negatif. “Kita harus bersatu untuk menjaga etika bermedia sosial. Mari kita ramai-ramai melaporkan akun-akun yang mencoreng nama baik suku kita,” ujarnya.
PBB juga mendorong seluruh anggota dan simpatisannya untuk aktif dalam mengkampanyekan nilai-nilai kesopanan di media sosial. Kampanye ini tidak hanya sebatas seruan, tetapi juga langkah konkret untuk melaporkan konten tidak pantas kepada pihak berwenang.
Dukungan dari Tokoh dan Organisasi Lain
Ketua Pengurus Pusat Badan Penyuluhan dan Pembelaan Hukum (BPPH) Pemuda Pancasila, KRT Tohom Purba, juga mengapresiasi kampanye ini. Ia menekankan pentingnya masyarakat Batak menjadi teladan dalam bermedia sosial.
“Media sosial adalah ruang publik yang mencerminkan karakter kita. Sebagai suku yang berkontribusi besar dalam berbagai sektor, masyarakat Batak harus menjadi panutan dalam menjaga etika dan nilai-nilai kebersamaan,” ujar Tohom Purba.
Tohom menambahkan bahwa gerakan ini memiliki dampak lebih besar dalam membangun citra positif suku Batak di tingkat nasional. “Dengan sikap bijak dan perilaku terpuji, kita dapat menjadi contoh bagi bangsa lain dalam menghormati nilai-nilai toleransi dan tanggung jawab sosial,” ujarnya.
Harapan untuk Masa Depan
Kampanye ini diharapkan menjadi momentum bagi masyarakat Batak untuk introspeksi dan kembali menjunjung tinggi nilai-nilai luhur budaya mereka. “Kita harus bersatu menjaga kehormatan ini. Jangan sampai perjuangan kita selama ini dirusak oleh segelintir oknum dari kalangan kita sendiri,” pungkas Lamsiang.
Dengan dukungan dari berbagai pihak, gerakan ini diharapkan mampu menciptakan lingkungan media sosial yang lebih sehat dan bermartabat, sekaligus menjadi warisan positif bagi generasi mendatang.(Msk)