Investasi Hyundai Motor Pindah dari Malaysia ke Indonesia
JAKARTA EditorPublik.com – Hyundai Motor Corporation dikabarkan akan memindahkan investasinya dari Malaysia ke Indonesia. Kabar ini menjadi perbincangan hangat di Malaysia setelah dimuat oleh salah satu media populer disana. Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) pun menyambut baik rencana tersebut.
Kabarnya Hyundai juga telah merumahkan atau melakukan PHK pada staf-staf mereka di Malaysia atas pemindahan ini. Dan beberapa yang tersisa akan bertahan hingga serah terima pemindahan ke Indonesia sudah rampung seluruhnya.
“Daya saing mobil listrik kita lebih hebatlah,” ujar Anggota Komite Investasi Bidang Komunikasi dan Informasi BKPM Rizal Calvary Marimbo, Sabtu (9/1/2021) di Jakarta.
“Di sini kita punya nikel, akan punya pabrik baterai terbesar dunia. Regulasi investasi makin mantap paska UU Cipta Kerja, perizinan dan lahan tak masalah, BKPM urus semua dari A sampai Z. Ini yang bikin daya saing kita terdepan di industri listrik ke depan,” ucap dia.
“Ini kerana Presiden Jokowi komited untuk mempromosikan kenderaan elektrik – fokus terkini bagi banyak pengeluar kereta,” tulis media otomotif kenamaan negeri jiran, wapcar.my.
Hyundai berinvestasi sebesar US$ 1,549 milliar atau setara dengan Rp 21,8 trliun. Pabriknya saat ini sedang di bangun di Bekasi dan tidak lama lagi akan berpoduksi. Menurut Rizal, Indonesia adalah salah satu pusat otomotif terbesar di Asia Tenggara dan Pasifik.
Perusahaan Korea Selatan itu memang telah memilih Indoneaia sebagai pusat produksi untuk Asia Tenggara. Kepada CNBC Indonesia, VP Hyundai Motor Asia-Pacific Head Quarter, Lee Kang Hyun mengungkap alasan mengapa pihaknya lebih memilih Indonesia ketimbang negara Asia Tenggara lainnya.
“Thailand arahnya ICE (internal combustion engine/konvensional bensin) lalu hybrid baru Electric Vehicle atau mobil listrik. Tapi kelihatannya dari pemerintah Indonesia benar-benar berusaha keras dari ICE langsung ke mobil listrik. Jadi dari Hyundai cukup percaya pemerintah dalam waktu cepat membangun infrastruktur termasuk charging station segala macam,” ungkap Lee.
Sebagaimana dikabarkan, Kantor pusar Hyundai Asia-Pasifik di Mutiara Damansara, Malaysia yang berdiri sejak 2015 dan menjadi tempat Hyundai Training Academy yang memberi fasilitas dukungan termasuk pelatihan, penjualan dan purnajual mobil Hyundai bagi 30 lebih negara di kawasan Asia Pasifik akan ditutup pada akhir tahun ini. Pemberitaan tersebut telah mengundang perhatian mantan Perdana Menteri Najib Razak.
Pengembangan industri kendaraan listrik dalam negeri tahun ini memang tengah berjalan positif. Meski dibayangi pandemi Covid-19, pemerintah mencatat sejumlah investasi yang masuk ke industri ini, baik yang berasal dari investor lokal dan asing.
Tahun 2021 ini konsorsium BUMN bersama investor dari LG Korea Selatan akan mulai membangun pabrik baterai, yang rencananya bakal menjadi industri sel baterai kendaraan listrik terintegrasi dengan nilai investasi sebesar USD9,8 miliar atau setara Rp142 Triliun. BKPM mengatakan investasi tersebut merupakan yang terbesar sepanjang sejarah reformasi Indonesia.(Artzon)