Kerah Biru, Paradigma Baru Serikat Pekerja
JAKARTA EditorPublik.com – Royanto Purba, Ketua Umum Federasi Serikat Pekerja Kerah Biru-Serikat Pekerja Seluruh Indonesia (FSP KB-SPSI), menegaskan bahwa Kerah Biru dibentuk dalam rangka mengadopis paradigma baru yang mampu menghadapi tantangan yang komplek dan beragam.
Hal ini diungkapkannya pada acara sosialisasi program jaminan sosial ketenagakerjaan pekerja informal, yang dilaksanakan Kerah Biru di Hotel Puri Mega, Rawamangun, Sabtu (17/06/2023).
Royanto menegaskan, bahwa Kerah Biru akan menjadi warna baru dalam dunia serikat pekerja, menjadi wadah dengan pendekatan yang berpusat pada manusia (people center approach), yang menjadikan Kerah Biru efektif dalam perjuangannya.
Lebih lanjut, Royanto mengatakan Kerah Biru tidak akan fokus pada persoalan internal yang justru melemahkan organisasi melainkan fokus pada program-program kerja yang mendatangkan manfaat. Kepastian jaminan sosial dan peningkatan kompetensi adalah sesuatu yang tidak dapat ditawar-tawar lagi karena akan menjadi fundasi bagi pencapaian kesejahteraan pekerja dan keluarganya.
Federasi Serikat Pekerja (FSP) Kerah Biru menyadari bahwa dalam era disrupsi tentu akan banyak berpengaruh pada serikat pekerja, penggerusan suatu bidang pekerjaan dapat mengakibatkan gelombang PHK dan mengurangi anggota serikat sektor tersebut.Menyadari hal tersebut para pendiri Kerah Biru menjadikan wadah Serikat Pekerja Kerah Biru ini menerima setiap yang disebut serikat pekerja untuk bergabung bersama sehigga apabila suatu pekerjaan sektoral tergerus, keanggotaan serikat pekerja tetap karena Kerah Biru bergerak baik disektor formal maupun informal.
Royanto menjelaskan, bahwa sudah saatnya serikat pekerja memperluas kerjasama dan kolaborasi, baik dengan sesama serikat pekerja, pemangku kepentingan dan juga pelaku usaha. Krisis yang terjadi saat ini adalah tanggungjawab bersama, kita tidak usah lagi membuang energi pada pola-pola perjuangan lama.
“Kita harus akui bahwa stigma yang terjadi terhadap serikat pekerja adalah akibat dari perilaku para pengurus serikat itu sendiri. Masyarakat dalam era digitalisasi ini sudah tidak bisa lagi dikelabui, mereka paham mana serikat yang benar berjuang dan mana serikat yang hanya berputar pada persoalan internal dan kepentigan pribadi” ungkapnya.
Menurutnya, Serikat pekerja harus lebih adaptif dan fleksibel dalam menghadapi perubahan yang cepat. Serikat pekerja perlu berinovasi dalam strategi perundingan dan mengembangkan keterampilan baru yang sesuai dengan tren pekerjaan yang berkembang.
Perhatian pada pekerja informal sebagai dampak dari krisis global sangat diperlukan. Serikat pekerja dapat memainkan peran penting dalam membela hak-hak pekerja informal dan memperjuangkan perlindungan sosial yang lebih baik bagi mereka. Penigkatan kapasitas anggota melalui program Pendidikan dan pelatihan yang relevan. Tentu semua ini akan membantu pekerja dalam menghadapi perubahan teknologi dan meningkatkan keterampilan mereka agar tetap relevan di pasar kerja yang berubah.
“Kami sengaja mengundang narasumber dari ILO untuk memberikan pemaparan dalam menumbuhkan kesadaran pada anggota kami di acara ini. Krisis akibat perubahan iklim merupakan hal penting lainnya. Tentu perlu mitigasi dini sebagai upaya adaptasi terhadap dampak-dampak krisis itu sendiri. Disinilah perlunya jaminan sosial untuk menjadi bantalan apabila kita tiba pada saat dimana dampak yang tidak kita harapkan terjadi” tandas Royanto.
Royanto Purba sangat mengapresiasi para sponsor acara sosialisasi program jaminan sosial ketenagakerjaan pekerja informal ini.
“Kondisi organisasi yang baru berdiri tentu tidak mudah melakukan acara seperti ini, namun dengan dukungan para pembina Kerah Biru seperti Bapak Mayjen (Purn) Sturman Panjaitan,SE ; Boyke Novrizon,SE, Erwin Simanjuntak, ST., MBA, dan Elias Hamonangan SH,MH memberi semangat kepada kami pengurus pusat untuk terus bergerak bagi kebaikan anggota kami,” ujar Royanto.
Pada kesempatan tesebut, Royandi mengucapkan rasa terimakasihnya kepada BPJS Ketenagakerjaan, PT. Truba Jaga Cita, PT. Antam,Tbk, PT. Shali Riau Lestari. PT. Warren Putra Kresna Indonesia, Bapak Arnod Sihite selaku Ketua DPN Basperindo dan Ibu Siti Nur Azizah yang turut memberikan sponsor kepada kami, juga kepada ILO dan PPHI Kemnaker yang hadir sebagai narasumber, DPP KSPSI yang bersedia hadir memberikan dukungan moral kepada Kerah Biru sebagai anggota federasi KSPSI. (Bel)