BEKASI RAYABERITA UTAMAPENDIDIKANPOLITIK

PWI Bekasi Kecewa, Anugerah Kebudayaan PWI Untuk Wali Kota Bekasi Dianulir

KENDARI EditorPublik.com – Ketua Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Bekasi, Melody Sinaga, menyatakan rasa kecewanya atas dianulirnya pemberian Anugerah Kebudayaan PWI (AK-PWI) terhadap Wali Kota Bekasi Rahmat Effendi.

Seperti diketahui, saat ini Rahmat Effendi berstatus Wali Kota Non Aktif, setelah dirinya tekena OTT KPK pada tanggal 5 Januari 2021 yang lalu. Penghargaan Anugerah Kebudayaan PWI tersebut seyogianya diterima Wali Kota Bekasi, Rahmat Effendi saat perayaan Hari Pers Nasional (HPN) 2022 pada tanggal 9 Februari 2022 di Kendari Sulawesi Tenggara.

Disebutkan Melody Sinaga, sesuai rencana, Anugerah Kebudayaan Persatuan Wartawan Indonesia akan dianugerahkan kepada sepuluh orang Kepala Daerah, Bupati dan Wali Kota.

Para kepala daerah ini, terpilih setelah melalui hasil seleksi panjang dan ketat yang dilakukan Dewan Juri AK-PWI, yang salah satunya Wali Kota Bekasi Rahmat Effendi. Menurut Melody Sinaga, alasan panitia menganulir pemberian penghargaan ini, adalah disebabkan Wali Kota Bekasi terkena OTT oleh KPK, sehingga AK-PWI tidak jadi diserahkan kepada Wali Kota Bekasi pada acara puncak Perayaan HPN Kendari, Sulawesi Tenggara pada tanggal 9 Februari 2022.

Baca Juga :  KPU Kota Bekasi Gandeng PWI Sosialisasikan Tahapan Pemilu 2024

“Kita tetap bertekad akan mengambil AK-PWI itu pada momen perayaan HPN 2023 yang akan datang, dan secepatnya kami akan berkoordinasi kembali dengan Plt Wali Kota Bekasi, Tri Adiyanto Cahyono dan Kabag Humas Pemerintah Kota Bekasi,” kata Melody kepada wartawan di halaman Masjid terapung Al-Alam Kendari lokasi puncak acara Perayaan HPN 2022, Rabu (9/2/2022).

Melody menyampaikan, dirinya mengaku kecewa atas dianulirnya AK-PWI untuk kepala derah Kota Bekasi, yang awalnya menurut dia anugerah itu bisa diterima oleh Wakil Walikota ataupun pejabat Pemerintah Kota lainnya. Namun dia mengakui, menghargai keputusan yang telah dilakukan PWI Pusat setelah mendapat penjelasan.

“Saya sudah mendapat penjelasan terkait dianulirnya pemnerian anugerah kebudayaan tersebut, ada poin yang disampaikan PWI Pusat sebagai dasar untuk mengambil keputusan. Saya pada awalnya, anugarah tersebut bisa diterima Pj Wali Kota atau pejabat Pemkot Bekasi. Kecewa bercampur sedih,” ujarnya.

Baca Juga :  Rahmat Effendi Terima Penghargaan Sebagai Tokoh Toleransi 2020

Disebutkan Melody, dirinya bersama delegasi PWI Bekasi memilih akan pulang lebih awal sebelum acara pemberian Anugerah Kebudayaan PWI dilaksankan.

“Saya beserta rombongan PWI Bekasi dan Humas Pemkot Bekasi, akan pulang ke Bekasi sebelum penyerahan Anugerah Kebudayaan, karena akan menambah kesedihan kalau saya melihatnya, bersama rombongan PWI Bekasi dan Humas Pemkot Bekasi, kami langsung meninggalkan lokasi perayaan HPN sebelum pelaksanaan penyerahan AK- PWI,” ujarnya kecewa. (Msk)

Bagikan :

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *