Redam Konflik Internal Dewan, Tokoh Masyarakat Datangi DPRD Humbahas
DOLOKSANGGUL
Editorpublik.com – Sejumlah tokoh masyarakat Kamis, (1/7/2021) tiba tiba mendatangi Kantor DPRD Humbahas.
Kedatangan mereka diterima dua pimpinan DPRD dan 7 anggota Dewan dari berbagi fraksi.
Mereka diskusi dengan para dewan sekaitan polemik internal yang terjadi di lembaga itu sebagaimana buntut dari mosi tidak percaya 14 DPRD kepada Ramses L Gaol sebagai ketua DPRD.
Erikson Simbolon, Dirman Sinambela dan Alboin Samosir antara lain tokoh masyarakat yang datang mengatakan pihaknya mendatangi DPRD tak lebih sebagai upaya menyarankan agar ke 25 anggota DPRD rujuk kembali dan duduk bersama demi pembangunan Humbahas yang lebih baik dan damai.
“Kami datang kesini, tidak untuk membenarkan sepihak, tetapi kami ingin para bapak ibu perwakilan kami yang ada dilembaga ini untuk duduk bersama, sehingga program pembangunan yang sudah dirancang pemerintah bisa berjalan dengan baik,” ujar Erikson dihadapan 9 anggota DPRD yang menerima mereka.
Erikson berharap permasalahan internal dewan itu segera dapat diselesaikan agar kedepananya kita satu tujuan dan selaras. Untuk melanjutkan cita cita pembangunan.
“Jika ada yang kurang selama ini, kami meinginkan terjadi kerjasama yang baik dan kompak dalam mewujudkan cita cita pembangunan dan mengayomi masyarakat,” ujarnya.
Sekali lagi lanjut Erikson, kami meminta kiranya kekompakan sesama DPRD kembali di perbaiki.
“Kalau bisa stoplah perseteruan itu.
Kami tidak pro pribadi DPRD sebab kalian sama dimata kami, hanya saja kami pro pembangunan Humbahas,”tandasnya.
Menyikapi permintaan tokoh masyarakat itu, masing masing anggota Dewan yang hadir memberikan staitmen yang pada intinya mendukung kehadiran dan menerima masukan mereka.
Wakil ketua I, Marolop Manik menyampaikan terimakasih atas kepedulian para orang tua kami terhadap Humbahas ini.
Marolop menyampaikan bahwa di DPRD tidak ada masalah, tetapi 14 orang DPRD menyampaikan mosi tidak petcaya terhadap ketua DPRD.
Marolop juga memaparkan bahwa dampak dari mosi tidak percaya itu, ke 14 DPRD yang ikut menanda tangai surat mosi tidak percaya itu, sudah tidak dilibatkan lagi dalam melakukan kunjungan reses. Padahal sesuai UUD DPRD berkewajiban melaksanakan kegiatan tersebut.
“Kami sependapat dengan bapak bapak. Kami juga mendukung pemerintah,” ujarnya.
Hal serupa juga disampaikan Sanggul boru Manalu.
“Sebagai anggota DPRD dari Perempuan, saya berkeinginan. Kami para anggota DPRD yang tediri dari 25 orang duduk bersama, tidak hanya untuk satu kelompok. Ini terjadi berawal dari mosi tidak percaya. Keinginan kami agar lebih baik kedepan, tetapi sejauh ini tidak ada upaya dari ketua DPRD untuk memperbaiki itu,” tandasnya.
Pada kesempatan itu, Bresman Sianturi sebelumnya minta maaf kepada tokoh masyarakat tersebut.
Dimana menurutnya kehadiran para tomoh masyarakat itu dinilai sudah terlambat.
“Kedatangan para orang tua kami ini sebenarnya sudah terlambat, sebab persolan ini sudah sampai ke partai kami masing masing. Persoalan ini sudah mengakar dan mudah mudahan kehadiran para orang tua kami ini bisa memperbaiki kondisi ini,” ujar Bresman
Hal yang sama juga disampaikan Guntur Simamora. Bahkan dengan tegas Guntur juga meminta para tokoh masyarakat itu juga mengingatkan pemerintah.
“Tidak ada masalah antar anggota DPRD sebenarnya, terkait mosi tidak percaya itu merupakan bukti cinta kami kepada Ketua, namun tidak disikapi bijak oleh ketua. Sehingga ada kebijakan pemerintah yang masuk urusan rumah tangga DPRD. Ibarat inang bao masuk ke kamar amang bao. Ini yang ngga boleh,” ujarnya seraya minta maaf kepada ketua DPRD.
Sementara itu, Ketua DPRD, Ramses L Gaol tidak banyak komentar. Bahkan dia secara tetang terangan menyebut tidak membela diri.
“Terimakasih atas kunjungan para orang tua kami. Saya sudah lama menunggu nunggu kondisi ini, sehingga apa yang menjadi kekurangan lembaga ini bisa kia diperbaiki. Satu hal saya tidak membela diri. Sebagai pimpinan saya merasa tersandra sebab 14 teman teman saya menyampaikan surat mosi tidak percaya ke pimpinan Partai saya. Karenanya saya berharap surat mosi tidak percaya itu, dicabut. Dan masalah unek unek yang sudah disampaikan saya siap benahi,”ucapnya.
Amatan editorpublik, diskusi yang dioasilitasi Plt sekwan itu berlangsung damai dan penuh kekeluargaan.
Diskusi juga meminta plt Sekwan menghadirkan Bupati Humbahas Dosmar Banjarnahor dalam peretemuan berikutnya.
(Lam/Bl)