BEKASI RAYABERITA UTAMAPENDIDIKANPOLITIK

SMAN 13 Kota Bekasi Gratiskan SPP Siswa Afirmasi

KOTA BEKASI EditorPublik.com – Kepala SMAN 13 Kota Bekasi, Hj.Dra. Eha Julaeha, M.pd, memastikan para siswa siswi yang masuk SMAN 13 Kota Bekasi lewat jalur afirmasi akan dibebaskan dari semua biaya, seperti SPP (uang sekolah) dan biaya biaya lainnya.

“Khusus siswa dari keluarga kurang mampu atau yang masuk lewat jalur afirmasi, semua biaya, baik uang sekolah ataupun sumbangan lainnya sesuai aturan yang berlaku, kita gratiskan semua”. Ucap Eha Julaeha, Rabu (18/8/2021)

Disebutkan Eha Julaeha, pihaknya telah mencocokkan data semua siswa afirmasi dengan data DTKS Kemensos, dan memastikan semua datanya valid.

Eha Julaeha menyebutkan, anak adalah investasi dunia akhirat, pendidikan adalah kekuatan yang sangat ampuh menghadapi dunia. Dengan memberikan kesempatan yang seluas-luasnya kepala anak.

Baca Juga :  Wisuda STT Bina Tunggal Digelar di Hotel Horison

“Saat ini tidak ada lagi alasan untuk tidak sekolah, karena alasan biaya. Semua ada jalan keluar. Pemerintah sudah melakukan berbagai upaya, termasuk seperti yang dilakukan SMAN 13 ini, dengan membebaskan semua biaya bagi siswa afirmasi.” Imbuhnya.

Lanjut Eha, melalui pendidikan, kita bisa merubah dunia. Karakter seseorang akan menentukan nasib anak didik. Sejak dini harus menanamkan disiplin belajar dan kerja keras.

Dalam acara sosialisasi program sekolah SMAN 13 tersebut, Eha Julaeha juga menyatakan, bahwa pihaknya juga tengah mematangkan program blue print.

Nantinya, dalam blue print tersebut, akan ada berbagai program, seperti merdeka belajar, sekolah ramah anak (tidak ada bullying), bangunan berkualitas.

Baca Juga :  Rahmat Effendi Paparkan 5 Prioritas Pembangunan Kota Bekasi

Saat ini, disebutkan Eha Julaeha, dirinya tengah melakukan kerjasama dan kolaborasi dengan para sahabatnya yang ada di luar negeri, seperti di Amerika Serikat untuk mencari dukungan pengembangan SMAN 13 Kota Bekasi.

“Nantinya, InsyaAllah, akan ada program conecting class room, anak anak akan belajar bersama dengan siswa di luar negeri. Diharapkan anak mempunyai  kemampuan dan perubahan perilaku. Efek yang mengiringi proses pembelajaran.” Pungkas Eha Julaeha. (MEHA)

Bagikan :

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *