BEKASI RAYABERITA UTAMAKESEHATANLINGKUNGAN HIDUPPOLITIK

Warga Ciketing Udik Mengeluh, Air Sumur Artesis Bantar Gebang Kotor dan Berbau

KOTA BEKASI EditorPublik.com – Warga RT 02 RW 04 Kelurahan Ciketing Udik Kecamatan Bantar Gebang Kota Bekasi mengeluhkan kualitas air sumur artesis yang mengeluarkan air kotor dan mengeluarkan bau tidak sedap.

Menurut warga, kondisi air kotor dan berbau ini, sudah berlangsung sekitar 1 bulan lebih, namun belum ada respon perbaikan dari dinas terkait yaitu Disperkimtan Kota Bekasi.

Untuk diketahui, air sumur artesis adalah air yang berasal dari sumur yang dibor hingga mencapai lapisan akuifer di bawah tanah.  keunggulan sumur artesis salah satunya termasuk penghematan energi karena air bisa mengalir secara alami, karena tekanan alami dari akuifer ini mendorong air ke permukaan tanpa perlu pompa, karena tekanan air dalam tanah lebih besar dibanding tekanan atmosfer di permukaan.

Baca Juga :  Wartawan Tidak Tunduk Pada UU Ketenagakerjaan

Diperoleh informasi dari warga,meski sumur artesis telah dibangun, warga masih mengeluhkan distribusi air yang tidak optimal. Air hanya mengalir pada jam-jam tertentu, yaitu pagi, siang, sore, dan malam, tetapi tetap belum bisa mencukupi kebutuhan sehari-hari. Selain itu, air yang keluar sering kali tidak jernih, padahal harapannya air artesis seharusnya berkualitas lebih baik dan layak konsumsi.

Beberapa warga juga belum mendapatkan akses sambungan pipa sumur artesis, yang menyebabkan masalah distribusi semakin kompleks. Meskipun anggaran pembangunan sumur ini cukup besar, hingga kini warga masih mengeluhkan kualitas layanan yang diberikan.

Menerima pengaduan dari warga terkait kualitas sumur artesis, H.Anton, S.Kom, Anggota DPRD Kota Bekasi dari Partai PDI Perjuangan, langsung turun ke lapangan di RT 02 RW 04 Kelurahan Ciketing Udik Kecamatan Bantar Gebang Kota Bekasi.

Baca Juga :  Darurat Covid 19, Jalan dari Kota Bekasi Menuju Jakarta Ditutup 

Menurut H Anton, kondisi ini sangat memprihatinkan, mengingat air bersih adalah kebutuhan dasar yang harus terpenuhi demi menjaga kesehatan masyarakat.

“Situasi ini diperparah, karena letak RW 04 Kelurahan Ciketing udik ini berada di kawasan terdampak TPST Bantargebang, sehingga akses terhadap air minum yang layak semakin terbatas. Oleh karena itu, sangat diharapkan agar Dinas Perumahan, Kawasan Permukiman, dan Pertanahan (Perkimtan) Kota Bekasi Segera turun ke lapangan untuk melakukan pengecekan dan menindaklanjuti masalah ini dengan serius”, ujarnya kepada EditorPublik.com, Jumat (27/9/2024)

Lebih lanjut disebutkan Anton, penanganan yang cepat dan tepat sangat penting untuk memastikan bahwa warga terdampak dapat kembali mendapatkan air minum yang layak, bersih, dan aman untuk dikonsumsi, sebagai bentuk tanggung jawab Pemerintah Kota Bekasi dalam menjamin kesejahteraan dan kesehatan masyarakat, khususnya bagi mereka yang berada di daerah sekitar TPST Bantargebang.

Baca Juga :  Lapas Bulak Kapal Berikan Latihan Pengelasan Kepada Warga Binaan Pemasyarakatan

Sementara itu, Sarin Sunardi, Ketua RW 04 Kelurahan Ciketing Udik, Mengungkapkan bahwa sudah satu bulan lebih kondisi sumur artesis mengeluarkan air yang kotor yang tidak layak untuk digunakan mencuci atau yang lainnya.

“Kami sudah melaporkan kejadian ini ke dinas terkait tetapi tidak direspon”, kata Sarin Sunardi.(Hadi )

Bagikan :

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *