Wisuda STT Bina Tunggal Digelar di Hotel Horison
KOTA BEKASI EditorPublik.com – STT Bina Tunggal menggelar Wisuda XII untuk 92 orang mahasiswanya yang digelar di Hotel Horison Kota Bekasi, Senin (6/11/2023).
Wisuda XII STT Bina Tunggal ini terdiri Program Studi Teknik Mesin, Teknik Elektro , Teknik Industri dan Sistem Informasi. Wisuda II STT Bina Tunggal dihadiri Dr Farid Elhakamy Ketua Asosiasi Pengusaha Indonesia (APINDO) Kota Bekasi.
Ketua Apindo Kota Bekasi hadir dengan membawakan orasi ilmiah dengan topik “Transformasi Orientasi Pendidikan Tinggi berbasis Industri dan Wirasuaha pada Implementasi MKBM di Era Reolusi Indsutri 5.0”.
Disebutkanya, kurikulum merdeka sesungguhnya menjadi keharusan bagi perguran tinggi untuk menghasilkan alumni yang memiliki kompetensi, multi pengetahuan dan ketrampilan. Para mahasiswa sudah dipersiapkan memasuki Industri sejak di bangku kuliah. Pasar kerja membutuhkan kompetensi dan soft skill mahasiswa yang akan masuk pasar kerja khususnya Industri.
Menurutnya, perguruan tinggi sudah saatnya memiliki jejaring yang luas dalam meningkat kualitas dan citranya dengan dunia usaha.
“Perguruan tinggi bukan lagi hanya menghasilkan alumni yang memiliki kecerdasan keilmuan, namum memiliki berbagai keahlian dan kompetensi. Sangat berebda dengan pegawai negeri yang melalui Ijazah dengan strata satu, sangat menentukan untuk peningkatan golongan. Di dunia indsutri sangat berbeda, kemamapuan menguasai pekerjaan dengan kompetensi, ketrampilan dan soft skill sangat menentukan peningkatan karir pegawai,” ungkap Dr Farid Elhakamy pada penyampaian Orasi Ilmiahnya.
Lebih lanjut Dr Farid menjelaskan, bahwa penerapan teknologi di era revolusi industri 4.0 dan revolusi industri 5.0 menjadi tantangan yang besar terhadap perguruan tinggi memepersiapkan sumber daya manusia yang unggul dan bersaing. Saatnya reorientasi, perguruan tinggi dari keilmuan kepada keungulan sumberdaya manusia yang memiliki multi ilmu dan kompetensi dengan Merdeka Belajar Kampus Merdeka.
Dr Farid Elhakamy, Ketua Asosiasi Pengusaha Indonesia (APINDO) Kota Bekasi ini mengusulkan harus dilakukan memorandum of understanding (MoU) antara Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan dan Kementrian Tenaga Kerja dalam Implementasi, sehingga terjadi integrasi pendidikan dan peningkatan ketrampilan dan kompetensi bersertifikasi bagi mahasiswa di bangku kuliah.
“Banyak perguruan tinggi tidak memiliki hubungan dengan badan pelatihan ketrampilan dan kompetensi yang dimiliki Kementrian Tenaga Kerja untuk memperkaya mahasiswa dengan kemampuan kerja dalam menghadapi pasar kerja di dunia usaha dan industry” imbuh Dr Farid Elhakamy.
Untuk diketahui, Asosiasi Pengusaha Indonesia (APINDO) Kota Bekasi dan Sekolah Tinggi Teknologi Bina Tunggal telah melaksanakan penandatanganan kerjasama tentang implementasi merdeka belajar kampus merdeka di dunia industri. Perjanjian kerjasama (MoU) ditandatangai Adiman ST.MT selaku Ketua Sekolah Tinggi Teknologi Bina Tunggal dan Dr Farid Elhakamy Ketua Asosiasi Pengusaha Indonesia (APINDO) Kota Bekasi. Ruang lingkup kerjasama mewujdkan industri sebagai sarana pengembangan kurikulum dan mutu pendidikan yang berbasis industri dalam implementasi program MBK. Sebagai perguruan teknik tertua di Kota Bekasi, STT Bina Tunggal menjadikan Kampus Teknik Berbasis Industri.
Turut hadir pada wisuda XII Sekolah Tinggi Teknologi Bina Tunggal, Zaiman M Affan Ketua Yayasan Bina Tunggal, Benny Tunggul Ketua LPPM,LL Dikti Wilayah III, Pemerintah Kota Bekasi, Sodikin Anggota DPRD dan beberapa pimpinan sekolah dibawah binaan Yayasan Bina Tunggal.
Di akhir acara, mahasiswa berprestasi dengan index prestasi tertinggi dari 4 Prodi mendapatkan polis asusransi dengan nilai Rp.13.000.000/mahasiswa dari Bhineka Assurance Keluarga Indonesia (ben)