Dampak TPA Sumur Batu Kota Bekasi Memburuk, Rumah Warga Dipenuhi Ulat dan Bau Busuk
KOTA BEKASI EditorPublik.com – Warga RT 1 RW 1 Kelurahan Sumur Batu, Bantar Gebang, Kota Bekasi kembali mengeluhkan bau busuk yang kian menyengat dari Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Sumur Batu. Kondisi tersebut makin parah dengan munculnya ulat sampah yang masuk hingga ke dalam rumah.
H. Dedy, warga yang tinggal tepat di gerbang TPA, mengungkapkan bahwa aroma sampah hampir setiap hari memenuhi rumahnya. Ulat juga kerap ditemukan di area teras. Ia mengeluhkan sesak napas dan iritasi kulit yang diduga dipicu oleh lingkungan yang semakin tercemar.
Ia mengaku telah berulang kali meminta UPTD TPA Sumur Batu untuk rutin melakukan penyiraman jalan dan menertibkan antrean truk agar tidak berhenti terlalu dekat dengan permukiman. Namun, upaya tersebut dinilai tidak berjalan konsisten.
“Pernah ada instruksi penyiraman jalan dan larangan truk berhenti dalam radius 50 meter dari rumah warga, tapi hanya berlangsung sehari lalu kembali diabaikan,” ujar H. Dedy, Rabu (19/11/2025).
Warga menilai persoalan antrean truk, tumpahan sampah, bau menyengat, serta belatung yang masuk ke rumah bukanlah hal baru. Mereka menilai penanganan operasional TPA selama ini tidak ditata dengan baik sehingga mengganggu kesehatan dan kenyamanan masyarakat.

Menanggapi keluhan tersebut, Kepala Bidang Pengendalian Pencemaran dan Kerusakan Lingkungan Hidup (PPKLH) DLH Kota Bekasi, Andy Frengky, menyatakan akan segera melakukan pengecekan langsung ke lokasi.
“Kami akan berkoordinasi dengan Puskesmas terdekat untuk mengobservasi dampak kesehatan yang dialami warga,” kata Andy Frengky.
Ia menjelaskan bahwa peristiwa ini merupakan imbas dari longsoran gunungan sampah yang menyebabkan antrean truk mengular. “Kemunculan ulat dan bau busuk berasal dari limbah domestik dalam muatan truk yang sudah lama dan baru diangkut,” ujarnya.
DLH Kota Bekasi juga tengah berupaya membersihkan jalur truk dari timbunan longsoran sampah. “Kami targetkan awal Desember akses jalan truk sudah kembali terbuka, sehingga pemindahan sampah bisa dilakukan,” tambahnya.
Sebagai langkah sementara, Andy Frengky menegaskan, pihak DLH akan melakukan pembersihan di sekitar rumah warga untuk mengurangi belatung dan aroma tidak sedap.(Msk)

