Kota Bekasi Akan Lakukan Tes Masal Covid-19
KOTA BEKASI EditorPublik.com, Pemerintah Kota Bekasi bekerjasama dengan Pemerintah Provinsi Jawa Barat akan melakukan tes kesehatan berupa cek darah dan dahak bagi warga terdampak virus Covid-19. Kita ketahui wilayah Jabodetabek menjadi episentrum penyebaran Virus Covid-19 dan di wilayah Bodetabek ini dan terakhir terdata sebanyak 41 orang dari 55 orang positif di wilayah Jawa Barat.
Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil mengatakan sebab dilakukan tes kesehatan di Kota Bekasi karena wilayah Bodetabek menjadi penyumbang terbanyak sebanyak 41 orang yang positif Covid-19 dari 55 orang se-Jawa Barat. Tes kesehatan dilakukan berupa pemeriksaan tes darah dan dahak.
“Saya hadir ke Kota Bekasi untuk berkordinasi dengan Walikota Bekasi dan mengecek kesiapan Stadion Patriot Chandrabaga Kota Bekasi untuk dipergunakan dalam pemeriksaan yang bakal direncakan digelar mulai Selasa atau Rabu pekan depan. Ini karena menunggu alat pendukung dari Pemerintah Pusat,” kata Ridwan Kamil, Minggu, (22/3/2020) di Area Stadion Patriot Chandrabaga kepada wartawan.
Ridwan Kamil mengatakan pada tahap pertama akan dilakukan pemeriksaan bagi warga dalam kategori atau kriteria sebagai Orang Dalam Pengawasan (ODP) dan 50 orang sekitar ODP, kemudian Pasien Dalam Pemantauan (PDP) beserta 50 orang masing-masing sekitar PDP, termasuk Positiv Covid-19 dan 50 orang sekitar Positif Covid -19.
Kemudian pemeriksaan kesehatan juga dilakukan bagi kriteria kedua, bagi petugas kesehatan dan mereka profesinya banyak berinteraksi dengan masyarakat seperti camat, lurah, pemuka agama, dan kiyai.
“Setelah tahap satu selesai masuk ke tahap dua untuk mereka yang ingin memeriksakan diri dan melaporkan untuk dites kesehatannya. Jadi diprioritaskan terlebih dahulu bagi warga disekitar ODP, PDP, Positi Covid dan profesi yang rentan terpapar dan berinteraksi dengan suspeck Covid-19,” ucapnya.
Lebih lanjut dikatakan Ridwan Kamil, secara teknis pemeriksaan kesehatan sedang disusun. Namun secara umum akan disiapkan pemeriksaan di tiga jalur. Kendaraan mobil, motor dan warga yang tidak berkendara. Jadi sistemnya mengelilingi stadion atau drive thru.
“Tersedia tenda untuk pendaftaran, pemeriksaan cek darah dan dari hasil cek darah ini langsung diketahui hasilnya. Pengambilan hasil tes diperoleh warga di sisi Timur Stadion Patriot Cahandrabaga. Kira-kira seperti itu yang akan kita lakukan,” ungkap Ridwan Kamil.
Pemeriksaan Tes dilakukan di tiga stadion di Jawa Barat. Pertama di lakukan di Stadion Patriot Chandrabaga untuk warga Kota Bekasi, Kabupaten Bekasi dan Kabupaten Karawang. Stadion kedua yakni Stadion Pakan Sari untuk kota dan kabupaten Bogor dan Depok. Stadion ketiga di Stadion Jalak Harupat Kabupaten Bandung.
“Mulai Minggu ini saya rekomendasi untuk tidak ada berkantor. Seperti jakarta selama seminggu dimasa kritis. sosial distanding atau hindari tempat umum berada di rumah saja. Arahan saya kebijakan DKI Jakarta di copy karena situasinya persisi, kotanya padat kemudian statistik ODP tertinggi sehingga dilakukan hal sama,” pungkas Ridwan Kamil.
Sementara itu, Walikota Bekasi Dr H Rahmat Effendi menjelaskan Pemeirintah Kota Bekasi mendukung upaya yang digagas Pemprov Jabar dalam pemeriksaan tes massal Covid-19 di Stadion Patriot. Ia menyadari Kota Bekasi masuk Zona Merah penyebaran karena sudah ada yang positif Covid 19.
“Kita menitikberatkan pemeriksaan kesehatan untuk ODP dan PDP dan interaksi lainnya bagi warga positif. Mudah-mudahan yang posiif ini bisa kita selesaikan rehabilitasinya,” kata Walikota Bekasi Rahmat Effendi.
Dilansir dari situs corona.bekasikota.go.id terupdate pada Sabtu, 21 Maret 2020 pukul 18.21 WIB, terdata sebanyak 81 Orang Dalam Pamantauan terdiri dari 56 orang masih dalam proses pemantauan dan 25 orang selesai pemantauan.
Sementara, sebanyak 52 Pasien Dalam Pengawasan terdiri dari 45 orang masih dirawat dan 7 orang dinyatakan sehat dan sudah pulang. Untuk jumlah warga Positif Covid-19 sebanyak 9 orang dan sudah dirawat di RS Rujukan Covis-19, tidak ada yang melakuakan isolasi mandiri, belum ada yang dinyatakan sembuh dan ataupun meninggal. (goeng/ndoet).