Orang Tua Murid SDN Hutaraja Humbahas Keluhkan Pengambilan Dana PIP
HUMBAHAS EditorPublik.com – Sejumlah orang tua murid SD Negeri 174531 Hutaraja, Kecamatan Dolok Sanggul Kabupaten Humbang Hasundutan mengeluhkan penggunaan Program Indonesia Pintar (PIP). Mereka menilai, pihak sekolah tidak transparan soal dana PIP.
Salah seorang orangtua murid, marga Simamora mengatakan, bahwa buku rekening bank PIP hingga saat ini masih tertahan di SDN 174531.
” Ketika kita minta tidak dikasih. Setelah kita laporkan ke Dinas Pendidikan, ini baru dikasih,” tutur Simamora saat dijumpai di SDN 174531, Rabu (1/12/2021).
Dikatakannya, selama ini buku rekening tidak sampai ke tangan orang tua murid. Seharusnya, saat dana cair, pihak sekolah sudah memberitahu orang tua murid.
” Apalagi, kalau cair bukan kami yang ngambil. Uang itu mereka ambil sendiri. Kayak tahun 2020, kami ngambil di sekolah ini,” sebutnya.
” Kami datang kesini karena diundang. Dan, karena ada omongan ibu Pakpahaan (operator sekolah), ke Presiden kalian melapor saya tidak takut,” tambah orang tua murid Celsi Setia Sitinjak di SDN 174531.
Ditambahkannya, mereka menuntut apakah anaknya di sekolah tersebut mendapatkan dana PIP, seperti yang dilakukan pada bulan-bulan sebelumnya.
Sementara itu, orang tua murid dari Anugerah Effendi yang saat ini anaknya sudah duduk di bangku SMP Negeri 4 Dolok Sanggul mengaku tidak dapat mencairkan dana PIP anaknya di SMP Negeri 4 Dolok Sanggul.
Pasalnya, pihak Bank dan sekolah SMP 4 mengaku bahwa dana PIP untuk anaknya sudah diambil sebanyak Rp 2,600.000.
Padahal, dirinya sama sekali tidak pernah mengambil dana PIP tersebut, sejak anaknya masih duduk di bangku SDN 174531.
” Jadi ini yang mau saya pertanyakan pak ke ibu Pakpahan sebagai operator disekolah ini,” tambah orang tua murid Anugerah Effendi.
Menanggapi itu, Kepala Sekolah SDN 174531 Aldos Banjarnahor menjelaskan, awalnya keluhan muncul saat pihak orang tua murid mempertanyakan penyaluran dana tersebut.
Dan, ia mengaku baru tahu masalah tersebut setelah banyaknya keluhan dari orang tua murid yang mempertanyakan kejanggalan akan penyalurannya.
“Iya, awalnya ada orang tua murid yang mengeluh kepada pihak sekolah terkait penyaluran dana PIP yang membingungkan para orang tua murid, bahwa buku tabungan/ rekening milik anak mereka belum pernah mereka terima. Bahkan kartu ATM nya juga,” kata Aldos kepada sejumlah wartawan di ruang kerjanya.
Dijelaskannya, bahwa awal masalahnya dari pihak operatornya bernama M Pakpahaan sebagai pihak yang dipercaya di sekolahnya itu terkait PIP.
Sejak ditangani Boru Pakpahaan ini, ada pencairan maupun pengumpulan buku tabungan dari murid, tanpa sepengetahuannya beberapa waktu lalu.
Menurutnya, akibat ulah operatornya ini sudah mencoreng nama baik sekolah, dan nama baiknya.
“Semuanya data dan berkas penerima PIP ada di Operator (petugas yang mengelola data) dan dikumpulkannya buku tabungan dan kartu ATM siswa tanpa pengetahuan saya bahkan pencairannya pun tidak saya ketahui ,sehingga mengakibatkan munculnya masalah ini. Ini sudah sangat mencoreng nama baik sekolah , dan saya akan evaluasi dan berikan sanksi,” tegas Aldos.
Disinggung, sanksi apa yang akan diberikan, Aldos mengaku akan memberikan sanksi tingkat sedang. ” Ini akan kita berikan sanksi sedang, dan kita akan evaluasi,” katanya.
Disinggung, ada pengakuan orang tua murid tidak menerima sama sekali, namun transaksi penarikan sudah dilakukan, dan ternyata sudah diambil oleh operatornya, Aldos mengaku kecewa.
” Itu harus diselesaikan. Dan akan kita evaluasi,” ungkapnya.
Disinggung, bagaimana aturan dalam pengambilan dana PIP, kenapa sampai pihaknya yang mencairkan, dan bukan orang tua murid yang mengambil, Aldos mengaku sesuai ketetapan prokes.
” Ini anjuran pihak Bank, mengingat prokes agar pihak sekolah yang ngambil dan menyampaikan ke murid,” ucapnya ketika disinggung pencairan tahun dana PIP 2020.
Sebelumnya, oknum operator M boru Pakpahan dalam pertemuan itu didepan para orang tua murid mengakui telah menarik dana tersebut,dan berjanji akan membayarkannya.
” Saya minta maaf, saya akan kembalikan dan uang itu ada,” katanya dihadapan sejumlah orang tua murid. (lam)