BEKASI RAYABERITA UTAMAPOLITIK

Hasil Polling Calon Wali Kota Bekasi, Tri Adhianto Masuk Tiga Besar

KOTA BEKASI EditorPublik.com – Pilkada 2024 masih lama, namun sejumlah nama bakal calon Wali Kota Bekasi sudah mulai bermunculan.

Baru baru ini Pollingkita.com merilis kandidat bakal calon Wali Kota Bekasi, dengan menempatkan Heikal Safar dengan meraih 43.1%. Di tempat kedua Heri Koeswara dengan 32.3%.

Anehnya, Plt Wali Kota Bekasi, Dr.Tri Adhianto, justru hanya menempati peringkat ketiga dengan raihan 18.4% disusul Solihin dengan 6.2 % suara.

Menyikapi hasil polling tersebut, masyarakat Kota Bekasi berharap, siapapun yang akan terpilih menjadi walikota, harus mampu melakukan pembenahan dan pemberantasan korupsi, khususnya di lingkungan kantor pemerintah daerah.

Hal itu harus dijadikan prioritas, karena telah terbukti dua Walikota Bekasi ditangkap tangan aparat lembaga anti rasuah alias Komisi Pemberantasan Korupai (KPK).

Baca Juga :  Pekerja Renovasi Kantor Kelurahan Ciketing Udik Abaikan Alat Pelindung Diri

“Kami sebagai masyarakat Kota Bekasi berharap, walikota yang terpilih nanti benar-benar bisa melakukan pembenahan dan pemberantasan korupsi dimulai dari instansinya sendiri,” ujar Hasan Sanusi (52) yang mengaku berdomisili di Bekasi Timur, Minggu (24/4).

Hal yang sama juga diungkapkan warga Bekasi Utara, Nur Ali (30). “Dua orang Walikota Bekasi ditangkap KPK, itu membuktikan bahwa praktek korupsi dimulai dari instansi pemerintah,” katanya.

Dia berharap, walikota yang terpilih nantinya bukan berasal dari lingkungan pemerintah daerah. “Kalau mau meminimalisir kasus korupsi, pemimpinnya jangan dari kalangan birokrasi atau pejabat di kantor pemerintah daerah,” tegasnya.

Ditempat terpisah, Ketua DPD Pusbakum Satria Adovaksi Witjaksana Kota Bekasi, Nur Alamsyah mengaku sependapat dengan masyarakat.

Baca Juga :  Jelang Idul Adha, Pemkot Bekasi Bentuk Satgas Penanggulangan PMK

Menurut Alam, pemberantasan korupsi itu harus dimulai dari pejabat yang memiliki kewenangan didalam pemerintahan.

“Mereka yang menjalankan roda pemerintahan itu rawan melakukan berbagai macam korupsi,” jelasnya.
Untuk itu, lanjut Alam, walikota yang akan terpilih mendatang harus dari kalangan masyarakat umum atau yang tidak pernah terlibat dalam menjalankan roda pemerintahan itu.

“Modus korupsinya selalu melibatkan oknum aparat pemerintah. Jadi sangat masuk akal jika walikota 2024 berasal dari masyarakat biasa,” tuturnya.(Ars)

Bagikan :

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *