Diduga Bawa Senpi, Tiga Pelaku Ancam dan Persekusi Wartawan
KOTA BEKASI EditorPublik.com – Diduga membawa senjata sejenis senjata api (Senpi).Tiga pelaku melakukan persekusi dan pengancaman terhadap Jatnika Surya Utama (JSU) wartawan media cetak dan online Fakta Hukum Indonesia (FHI) dilaporkan ke Polres Metro Bekasi Kota.
Atas kejadian yang dialaminya, Jatnika Surya Utama kemudian membuat laporan pengaduan ke Sentra Pelayanan Terpadu Polres Metro Bekasi Kota dengan nomor: STPL/B/2455/I/2021/SPKT/Restro Bks Kota/Polda Metro Jaya, Senin 27 September 2021.
Kejadian berawal pada Minggu (26/9/21) sekira pukul 11.00 WIB, di rumah JSU warga Rawa Roko Bojong Rawa Lumbu RT 001/RW 001 Kelurahan Bojong Rawa Lumbu Kecamatan Rawa Lumbu Kota Bekasi didatangi oleh tiga orang laki-laki inisial NS, S dan M.
“Saya kaget ada yang ketok pintu,lalu saya buka dan ternyata ada empat orang laki-laki di depan rumah saya, salah satu dari mereka adalah Ketua RT saya, yang tiga orang saya tidak kenal, sementara suami sedang di luar,” kata Erni Suherni istri JSU menjelaskan kepada awak media, di halaman Mapolres Kota Bekasi.
Selanjutnya Erni pun saat itu menghubungi suaminya untuk segera pulang, mengingat satu diantara tiga tamu tersebut berbicara dengan suara tinggi seperti emosi.
“Saya takut terjadi apa-apa dan langsung telpon suami saya supaya segera pulang, dan sesampainya di rumah, suami saya langsung dibentak, suruh ikut dan masuk ke dalam mobil, saya mau ikut tidak boleh, bahkan Ketua RT saya pun tidak boleh ikut, akhirnya suami saya dibawa entah kemana,” ujar Erni.
Selanjutnya, Jatnika Surya Utama (JSU) menjelaskan bahwa di dalam mobil dirinya di intimidasi di interogasi, diancam akan dibuang di tol,bahkan diancam akan di tembak menggunakan sejenis senjata api.
Dalam perjalanan menuju rumah Sanam Syahrial rekanan JSU, yang berada di Kampung Pulo Sumber Jaya Tambun Selatan Kabupaten Bekasi, JSU terus mendapatkan perlakuan tidak menyenangkan dan penuh ancaman.
“Betul saya dipaksa masuk ke dalam mobil untuk menuju rumah rekan saya, diperjalanan hingga sampai di rumah Sanam, saya diancam akan ditembak, dibolongin di bentak-bentak diintimidasi, diintrogasi hingga saya shock tidak ada celah untuk melakukan pembelaan atau berbicara apapun,” papar JSU.
Sementara itu, Ade Muksin selaku Ketua PWI Peduli Bekasi sekaligus Pemimpin Redaksi Media Cetak dan Online Fakta Hukum Indonesia (FHI) mengatakan bahwa peristiwa yang menimpa JSU harus diusut sampai tuntas.
“Saya percayakan sepenuhnya pada pihak kepolisian untuk mengusut tuntas kejadian yang menimpa JSU wartawan FHI dan ini akan kami kawal bersama rekan-rekan wartawan,” ungkap Ade.
Ade menambahkan, apapun yang melatar belakangi peristiwa tersebut, ancaman dengan menggunakan senajata api, mengintimidasi, mempersekusi dinilai perlu adanya tindakan lanjutan dari pihak yang berwajib.
“Apapun itu, yang namanya sudah mengancam, terlebih menggunakan sejenis senpi, tetap tidak dibenarkan di dalam hukum, jadi si pelaku pengancaman harus mempertanggungjawabkan atas perbuatannya,” pungkas Ade.
Menanggapi kejadian tersebut Ketua PWI Bekasi Raya, Melody Sinaga, sangat mengecam kejadian tersebut, apalagi sampai melakukan intimidasi dan pengancaman terhadap wartawan yang diduga pelaku menggunakan senjata api.
Atas kejadian tersebut Ketua PWI Bekasi Raya meminta kepada Polisi dalam hal ini Kapolres Bekasi serius menindaklajutinya,karena saya dapat informasi kejadian tersebut sudah dilaporkan,saya pikir,asal polisi serius, tiga kali duapuluh empat jam (3x24jam) pastilah ditemukan pelaku pengancam wartawan itu, apalagi pelaku turut membawa Ketua RT ke rumah korban, ujar Melody Sinaga.(Humas PWI Bekasi)