Kota Bekasi Raih Peringkat Ketiga Dalam Kompetisi Internasional World Emptying Challenge
KOTA BEKASI EditorPublik.com – Dinas Perumahan, Kawasan Permukiman dan Pertanahan (Disperkimtan) Kota Bekasi mewakili Indonesia raih peringkat 3 dalam ajang bergengsi Internasional yakni Kompetisi World Emptying Challenge pada acara Faecal Sludge Management International Confrence ke 6, yang dilaksanakan secara virtual, dari tanggal 31 Mei sampai 3 Juni 2021. Indonesia bertindak sebagai tuan rumah.
Prestasi ini menambah deretan penghargaan yang diperoleh Kota Bekasi yang dijuluki Kota Patriot itu. Untuk diketahui Faecal Sludge Management International Conference (FSM) merupakan sebuah ajang yang mempertemukan pelaku-pelaku pengelolaan air limbah domestik di seluruh dunia, dibawah Faecal Sludge Asisation (FMA).
FSM telah diselenggarakan beberapa tahun lalu diantaranya, tahun 2017 di Chenai India dimana UPTD PALD Kota Bekasi terpilih sebagai delegasi Indonesia bersama 4 daerah lainnya, Kementerian PUPR dan Bapenas.
Tahun 2018 dilaksanakan di Afrika Selatan dan tahun 2021 di Indonesia sebagai tuan rumah. Pelaksanaannya pun dilakukan secara virtual dikarenakan Pandemi Covid-19.
Peserta confrensi terdiri dari 61 negara dan 601 jumlah peserta. UPTD PALD, Disperkimtan Kota Bekasi mendapatkan kesempatan sebagai Keynote Speakers dalam materi aspek teknis dalam FSM.
” Pada conferensi ini kita dapat melihat setiap negara berjuang untuk mengelola lumpur tinja dalam mewujudkan taraf kesehatan masyarakat dan perbaikan lingkungan. Banyak Pahlawan yang mendapatkan penghargaan pada acara ini dimana mereka mengabdikan hidupnya untuk mengelola lumpur tinja”. Kata Kepala Disperkimtan Kota Bekasi, Jumhana Lutfi, melalui press release yang dikirimkan Humas Pemkot Bekasi, Sabtu (5/6/2021)
Pada acara ini terdapat kompetisi Wolrd Emptying Chellenge di ikuti oleh 23 team dari 11 negara yang lolos kualifikasi dan menempatkan UPTD PALD, Disperkimtan Kota Bekasi sebagai peringkat 3. Dimana pringkat dua diraih oleh Gresik dan peringkat 1 oleh India.
Confrensi ini sangat penting guna meningkatkan cakupan layanan pengelolaan air limbah domestik di Kota Bekasi yang baru mencapai 6.14%. Sehingga diperlukan terobosan dan inovasi dalam peningkatan layanan dasar ini. Dengan ajang conferensi ini pengetahuan didapat guna mempercepat perluasan layanan dan penanganan.
“Alhamdulillah sangat bersyukur dan berterimakasih kepada seluruh komponen yang telah mendukung hingga torehan prestasi ini dapat diraih,” ungkap Jumhana Lutfi.
Ia juga mengatakan Pemerintah Kota Bekasi, terus berupaya memberikan yang terbaik bagi masyarakatnya terutama terus melakukan inovasi dalam pengelolaan limbah yang tentunya dapat berdampak baik bagi lingkungan. (MEHA)