Berita UtamaHukumLingkungan HidupPolitik

Konflik Lahan Natinggir dan PT TPL, FPA Parlilitan dan Ephorus HKBP Minta Pemkab Toba Bertindak Tegas

JAKARTA EditorPublik.com – Forum Peduli Alam (FPA) Parlilitan menilai Pemerintah Kabupaten Toba belum menunjukkan langkah tegas terkait permintaan penghentian aktivitas penanaman eukaliptus di Dusun Natinggir, Desa Simare, Kecamatan Borbor, Kabupaten Toba, Sumatera Utara.

Sekretaris FPA Parlilitan, Harry Fransiskus Hasugian,SH,MH, mengatakan hal itu terlihat dari surat yang beredar di media sosial. Surat tersebut ditujukan kepada PT Toba Pulp Lestari (TPL) dengan menggunakan kop surat Wakil Bupati dan ditandatangani Wakil Bupati Toba.

Sebelumnya, Wakil Bupati Kabupaten Toba, Audi Murphy O. Sitorus talah mengirim surat resmi nomor: 100/1910/Setda-Pem/2025, tertangal 13 Agustus 2025 tentang penghentian aktivitas penanaman kepada Pimpinan PT Toba Pulp Lestari (PT TPL).

“Semestinya surat penting seperti ini ditandatangani oleh Bupati selaku kepala daerah dan ditembuskan kepada seluruh pemangku kepentingan, termasuk DPRD dan aparat penegak hukum, agar dapat ditindaklanjuti secara serius,” ujar Harry di Jakarta, Kamis (14/8/2025).

Menurutnya, pemerintah daerah seharusnya mengambil langkah konkret yang memiliki kekuatan hukum, bukan sekadar mengirim surat permintaan yang dinilai kurang memiliki dampak hukum jika diabaikan pihak perusahaan.

Sementara itu, Ephorus Huria Kristen Batak Protestan (HKBP), Pdt Dr Victor Tinambunan, melalui akun media sosialnya menyampaikan bahwa ia telah menghubungi Bupati Toba, Effendi Sintong P Napitupulu, untuk meminta perhatian atas kondisi warga Natinggir.

Victor menyebut warga masih trauma dan merasa takut usai penanaman eukaliptus di lahan pertanian mereka oleh pihak TPL. Menurutnya, Bupati Toba menyatakan akan menindaklanjuti laporan tersebut.

“Besok saya akan berkomunikasi dengan manajemen TPL agar kegiatan mereka di sana dihentikan sementara,” tulis Victor mengutip jawaban bupati.

Victor mengapresiasi respons itu dan berharap kebijakan pemerintah daerah berpihak kepada masyarakat serta menjaga kelestarian lingkungan. Ia juga mengaku telah mengirim pesan singkat kepada pihak manajemen TPL yang disertai video berisi dugaan penyerangan ke rumah warga, adanya korban yang dibawa ke rumah sakit, dan aktivitas penanaman di lahan pertanian.

“Saya mengirimkan beberapa video yang beredar tentang dugaan penyerangan pihak TPL kepada Bapak Jandres Silalalahi (Direktur TPL-red) , tentang dugaan pelemparan rumah warga, adanya korban yang dibawa ke rumah sakit, dan penanaman eukaliptus di lahan pertanian. Saya bertanya bagaimana sikap mereka terhadap peristiwa itu, namun hingga kini belum mendapat jawaban,” kata Victor.

Sebelumnya, pada 12 Agustus 2025, masyarakat Natinggir melaporkan dugaan penyerangan oleh pihak TPL. Warga mengaku tidak mampu menghentikan penanaman eukaliptus di lahan mereka.

Pemerintah Kabupaten Toba diharapkan dapat memberikan rasa aman bagi masyarakat serta menghentikan penanaman secara sepihak. Warga Natinggir yang masih tergolong belum sejahtera secara ekonomi diharapkan dapat hidup tenteram di kampung mereka.

Hingga berita ini diterbitkan, EditorPublik.com masih berupaya mendapatkan tanggapan resmi dari Bupati Toba, pihak manajemen PT TPL, maupun perwakilan perusahaan, Jandres Silalahi.(Msk)