Berita UtamaHukumPendidikan

Rektor IPB Minta Polisi Usut Kasus Dugaan Pemukulan Mahasiswi oleh Sekuriti TPL

BOGOR EditorPublik.com Rektor IPB University, Prof. Dr. Arif Satria, meminta aparat kepolisian mengusut tuntas dugaan kasus pemukulan terhadap mahasiswi IPB, Feny Siregar (21), di Desa Sihaporas, Kabupaten Simalungun, Sumatera Utara, Senin (22/9/2025).

Feny, mahasiswi Program Studi Komunikasi dan Pengembangan Masyarakat (KPM), Fakultas Ekologi Manusia (Fema), disebut mendapat kekerasan fisik dari sejumlah sekuriti PT Toba Pulp Lestari (TPL) saat melakukan penelitian skripsi terkait konflik agraria dengan objek Lembaga Adat Keturunan Ompu Mamontang Laut.

Peristiwa bermula ketika Feny mendokumentasikan aksi kekerasan sekuriti perusahaan terhadap warga. Ia berusaha melindungi seorang remaja penyandang disabilitas, Dimas Ambarita (17), namun justru ikut menjadi korban pemukulan.

Akibat insiden tersebut, kepala Feny mengalami pembengkakan. Sementara Dimas juga mengalami luka di bagian kepala. Peralatan dokumentasi milik Feny disebut turut dimusnahkan.

“Kami sangat prihatin atas peristiwa yang menimpa Saudari Feny. IPB akan segera menindaklanjuti kasus ini dan memberikan perlindungan penuh kepada mahasiswi kami,” ujar Arif, Selasa (23/9/2025).

Sebagai langkah awal, Arif menugaskan Dekan Fema IPB, Prof. Dr. Sofyan Sjaf, untuk berkoordinasi dengan Polda Sumatera Utara. IPB menekankan agar proses hukum berlangsung transparan dan adil, serta menjamin perlindungan mahasiswa dalam melaksanakan kegiatan akademik.(Msk)