BERITA UTAMAPENDIDIKANRAGAM

KIBARKAN SEMANGAT BELAJAR DI HARI SANTRI INDONESIA

Oleh : Usman, S.Pd, M. Pd (Kepala SMAN 8 Tambun Selatan )

“Barang siapa yang bersungguh sungguh, maka dia akan mendapatkan kesuksesan”

Tanggal 22 Oktober ditetapkan oleh Pemerintah Indonesia sebagai Hari Santri Nasional.  Keputusan Presiden Nomor 22 Tahun 2015, Tanggal 22 Oktober dipilih karena merujuk pada satu peristiwa bersejarah yakni seruan yang dibacakan oleh Pahlawan Nasional KH Hasjim Asy’ari pada 22 Oktober 1945. Seruan ini berisikan perintah kepada umat Islam untuk berperang (jihad) melawan tentara Sekutu yang ingin kembali menjajah wilayah Republik Indonesia pasca-Proklamasi Kemerdekaan.

Peringatan Hari Santri 2020 secara khusus mengusung tema “Santri Sehat Indonesia Kuat”. Isu kesehatan diangkat berdasarkan fakta pandemi virus corona Covid-19. Di Indonesia, pandemi Covid-19 telah ditetapkan sebagai Bencana Non Alam melalui Keputusan Presiden Nomor 12 Tahun 2020 tentang Penetapan Bencana Nonalam Penyebaran Corona Virus Disease 2019 (COVID-19). Di Jawa Barat melalui edaran Gubernur Jawa Barat nomor 0033/196/Yanbangsos, bahwa semua ASN wajib mengikuti peringatan hari santri Nasional dengan beberapa kegiatan yaitu menggunakan seragam atasan koko dan bawahan sarung, serta melaksanakan upacara secara virtual.

Saya sebagai  pendidik mencoba mengaitkan peristiwa peringatan  ini sebagai lecutan semangat kepada para pelajar yang ada di Indonesia agar mau berubah dan mau berprestasi, sebab  modal utama pesantren adalah tradisi kedisiplinan  dan kepatuhan  serta rasa hormat kepada pimpinan atau para guru yang mengajar, dan lagi ditambah dengan  keteladanan dan sikap kehati-hatian kiai dan pimpinan pesantren.

Baca Juga :  Daftar ke KPU, Uu Saeful Mikdar Berjanji Tingkatkan Pelayanan Publik

Penggunaan seragam santri dan peringatan tersebut harus diartikan luas oleh kita para pendidik dan para pelajar, tidak hanya menjadikan momen untuk berfoto bersama saja tetapi lebih dari itu, rasa mandiri, semangat belajar dan mengajar, disiplin,  jiwa Nasionalisme serta kepatuhan pada pimpinan.

Dimasa Pandemi seperti sekarang ini para pelajar Indonesia wajib memiliki rasa kedisiplinan yang tinggi dan rasa semangat belajar yang pantang menyerah apalagi mengeluh, semua sudah sama sama mengetahui bahwa covid ini menggangu semua proses pembelajaran secara langsung, proses pembelajaran daring yang dilakukan sekarang ini tanpa di lakukan dengan hati yang iklas dan semangat yang tinggi akan berakhir sia-sia, kerena banyak kejadian pada saat proses pembelajaran daring misaklnya banyak yang ketiduran alias bangun kesiangan, hp error, jaringan internet lambat, dan lain sebagainya. Ayo bersamaan dengan hari santri ini kita tanamkan semangat belajar  diantaranya.:

  1. Semnagat Belajar yang tinggi
  2. Kedisiplinan yang Tinggi
  3. Kepatuhan yang baik
  4. Belajar dari hari
  5. Pembelajaran Bermakna

Ayo Generasi Indonesia kita harus maju, dan siap menerima perubahan ini, lakukan pembelajarn di rumah dengan sebaik baiknya dengan  mengikuti beberapa model pembelajaran disaat pandemi ini diantaranya: .

  1. Project Based Learning

Metode project based learning ini diprakarsai oleh hasil implikasi dari Surat Edaran Mendikbud no.4 tahun 2020. Project based learning ini memiliki tujuan utama untuk memberikan pelatihan kepada pelajar untuk lebih bisa berkolaborasi, gotong royong, dan empati dengan sesama.

Baca Juga :  Kapolri Tunjuk Komjen Agus Andrianto Sebagai Kabareskrim Baru

Menurut Mendikbud, metode project based learning ini sangat efektif diterapkan untuk para pelajar dengan membentuk kelompok belajar kecil dalam mengerjakan projek, eksperimen, dan inovasi. Metode pembelajaran ini sangatlah cocok bagi pelajar yang berada pada zona kuning atau hijau. Dengan menjalankan metode pembelajaran yang satu ini, tentunya juga harus memerhatikan protokol kesehatan yang berlaku.

  • Daring Method

Untuk menyiasati ketidak kondusifan di situasi seperti ini, metode daring bisa dijadikan salah satu hal yang cukup efektif untuk mengatasinya.  Metode ini bisa membuat para siswa untuk memanfaatkan fasilitas yang ada di rumah dengan baik. Seperti halnya membuat konten dengan memanfaatkan barang-barang di sekitar rumah maupun mengerjakan seluruh kegiatan belajar melalui sistem online.

  • Luring Method

Luring yang dimaksud pada model pembelajaran yang dilakukan di luar jaringan. Dalam artian, pembelajaran yang satu ini dilakukan secara tatap muka dengan memperhatikan zonasi dan protokol kesehatan yang berlaku. Metode ini sangat pas buat pelajar yang ada di wilayah zona kuning atau hijau terutama dengan protocol ketat new normal. Selain itu, pembelajaran yang satu ini juga dinilai cukup baik bagi mereka yang kurang memiliki sarana dan prasarana mendukung untuk sistem daring.

  • Home Visit Method

Seperti halnya metode yang lain, home visit merupakan salah satu opsi pada metode pembelajaran saat pandemi ini. Metode ini mirip seperti kegiatan belajar mengajar yang disampaikan saat home schooling. Jadi, pengajar mengadakan home visit di rumah pelajar dalam waktu tertentu.

  • Integrated Curriculum

Metode pembelajaran ini disampaikan oleh anggota Komisi X DPR RI Prof. Zainuddin Maliki. Dikutip dari JPNN.com, mantan Rektor Universitas Muhammadiyah Surabaya ini menyampaikan bahwa pembelajaran akan lebih efektif bila merujuk pada project base. Yang mana, setiap kelas akan diberikan projek yang relevan dengan mata pelajaran terkait.

Baca Juga :  Presiden Prabowo Lantik Basuki Hadimuljono sebagai Kepala Otorita IKN

Metode pembelajaran yang satu ini tidak hanya melibatkan satu mata pelajaran saja, namun juga mengaitkan metode pembelajaran lainnya. Dengan menerapkan metode ini, selain pelajar yang melakukan kerjasama dalam mengerjakan projek, dosen lain juga diberi kesempatan untuk mengadakan team teaching dengan dosen pada mata kuliah lainnya.

  • Blended Learning

Metode blended learning adalah metode yang menggunakan dua pendekatan sekaligus. Dalam artian, metode ini menggunakan sistem daring sekaligus tatap muka melalui video converence. Jadi, meskipun pelajar dan pengajar melakukan pembelajaran dari jarak jauh, keduanya masih bisa berinteraksi satu sama lain.

Jangan lupa lakukan semua proses ini dengan baik dan penuh makna sebab Barang siapa yang bersungguh sungguh, maka dia akan mendapatkan kesuksesan. Terimakasih.

Bagikan :

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *