BEKASI RAYABERITA TERBARUPENDIDIKANPOLITIK

Atasi Kekurangan Guru, Pemkot Bekasi Jalin Kerjasama dengan UNJ

KOTA BEKASI EditorPublik.com – Pemerintah Kota Bekasi menjalin kerjasama dengan Universitas Negeri Jakarta (UNJ) dalam upaya mengatasi kekurangan guru di tingkat Taman Kanak-Kanak (TK), Sekolah Dasar (SD), dan Sekolah Menengah Pertama (SMP).

Kerjasama ini diwujudkan melalui penandatanganan Nota Kesepahaman (MoU) terkait penerapan dan pelaksanaan Tri Dharma Perguruan Tinggi. Langkah ini akan dilanjutkan dengan Perjanjian Kerjasama (PKS) yang mencakup program magang mahasiswa.

Plt Kepala Dinas Pendidikan Kota Bekasi, Ahmad Yani, mengungkapkan bahwa program ini menjadi solusi jangka pendek untuk mengatasi kekosongan guru. Kota Bekasi menghadapi tantangan besar akibat regulasi yang melarang pengangkatan tenaga honorer, sebagaimana diatur dalam Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2023 tentang Aparatur Sipil Negara.

Setelah pengangkatan Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (P3K) tahap pertama dan rencana tahap kedua, banyak guru honorer yang tidak dapat mendaftar sebagai guru sehingga memilih posisi lain, memperburuk kekurangan tenaga pengajar.

Persyaratan dan Pelaksanaan Program

Mahasiswa yang terlibat dalam program ini harus telah memasuki semester 6 atau lebih dan akan menjalani masa magang selama satu semester, dengan kemungkinan perpanjangan hingga dua semester atas izin perguruan tinggi asal.

“Para mahasiswa akan mendapatkan sertifikat sebagai penghargaan atas kontribusi mereka, meskipun untuk tahun 2025 belum ada alokasi anggaran bagi mereka,” jelas Ahmad Yani, Sabtu (19/4/2025).

Dijelaskannya, NJ akan melakukan proses penyaringan dan pelatihan sebelum mahasiswa diterjunkan ke sekolah-sekolah di Kota Bekasi. Hal ini dilakukan untuk memastikan kualitas dan kompetensi mahasiswa dalam menjalankan tugas mereka. Selain itu, UNJ juga menawarkan program pengabdian masyarakat dengan membangun sekolah model yang akan menjadi pilot project untuk metode pembelajaran inovatif.

Dinas Pendidikan Kota Bekasi juga berencana memperluas kerjasama ini ke perguruan tinggi lain, terutama yang memiliki program studi keguruan. Di antara perguruan tinggi yang diincar adalah Universitas Bhayangkara, UNISMA Bekasi, dan UIN Jakarta.

“Kami akan segera mengajukan surat permohonan kepada beberapa perguruan tinggi, termasuk UIN Jakarta yang sebelumnya telah menawarkan kerjasama,” ungkap Ahmad Yani.

Sebelumnya, pada akhir 2023, Dinas Pendidikan telah menjajaki kerjasama dengan Asosiasi Perguruan Tinggi Swasta (APTISI) Wilayah IV.A. Namun, hingga kini belum ada tindak lanjut konkret dari pihak perguruan tinggi swasta di Bekasi.

Program ini diharapkan tidak hanya mengatasi kekurangan tenaga pengajar secara kuantitatif, tetapi juga memastikan kualitas pendidikan tetap terjaga. Kerjasama ini merupakan bagian dari fokus UNJ dalam menjalankan pengabdian masyarakat di Kota Bekasi.

Selain itu, program pengabdian masyarakat UNJ mencakup pengembangan metode pembelajaran, manajemen sekolah, pendidikan inklusi, bimbingan konseling, dan konsentrasi lainnya. Dengan adanya kerjasama ini, Pemkot Bekasi optimistis dapat memberikan layanan pendidikan yang lebih baik kepada masyarakat.(Msk)