BERITA UTAMA

Dedi Mulyadi Ungkap Utang Provinsi Jawa Barat Rp 3,4 Triliun dari Program PEN

BANDUNG EditorPublik.com — Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi mengungkapkan bahwa provinsi yang dipimpinnya saat ini memiliki utang sebesar Rp 3,4 triliun dari Program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN).

Dana tersebut digunakan untuk mendukung berbagai proyek infrastruktur, termasuk pembangunan Masjid Al Jabbar. Hal ini disampaikannya melalui unggahan di akun Instagram pribadinya, @dedimulyadi71, saat berdiskusi dengan sejumlah pejabat Pemerintah Provinsi Jawa Barat, Kamis (30/1/2025)

Dalam perbincangan tersebut, Dedi menyebutkan bahwa pinjaman PEN dimanfaatkan untuk pembangunan infrastruktur seperti jalan, sistem pengairan, pengelolaan air limbah, permukiman, ruang terbuka hijau (RTH), revitalisasi pasar, dan sarana peribadatan.

Salah satu proyek yang disoroti adalah pembangunan Masjid Al Jabbar. Menurut penjelasan dari salah satu pejabat Pemprov Jabar, sebagian dana pembangunan masjid tersebut memang berasal dari pinjaman PEN.

Dedi menjelaskan, total pinjaman PEN sebesar Rp 3,4 triliun ini diterima dalam dua termin. Termin pertama sebesar Rp 2,2 triliun, dan cicilan untuk pinjaman tersebut kini memasuki tahun keempat.

Meski jumlah utang dinilai besar, Dedi optimistis bahwa Pemprov Jabar mampu melunasinya sesuai jadwal.

“Saya meminta agar pegawai Pemprov Jabar tidak menganggap utang ini sebagai beban yang berat. Kita harus bersama-sama mencari solusi dan memastikan program-program yang didanai dari pinjaman ini memberikan manfaat yang maksimal bagi masyarakat Jawa Barat,” ujar Dedi.

Pernyataan ini menuai perhatian publik, terutama terkait pengelolaan dana PEN untuk proyek-proyek infrastruktur yang berdampak langsung pada masyarakat. Dedi menegaskan komitmennya untuk menjaga transparansi dan akuntabilitas dalam pengelolaan anggaran, termasuk pemanfaatan pinjaman dari pemerintah pusat.

Masjid Al Jabbar sendiri merupakan salah satu proyek unggulan di Jawa Barat yang diharapkan menjadi ikon baru provinsi tersebut. Selain fungsi utamanya sebagai tempat ibadah, masjid ini dirancang untuk menjadi destinasi wisata religi dan pusat kegiatan umat Islam di Jawa Barat.

Dengan optimisme yang diusungnya, Dedi mengajak seluruh elemen pemerintah dan masyarakat Jawa Barat untuk bersinergi dalam mengelola tantangan keuangan ini demi mendukung pembangunan berkelanjutan di provinsi tersebut.(Msk)