Berita UtamaPendidikanTeknologi

Dewan Pers: AI Bukan Sekadar Tren, Melainkan Kebutuhan Perusahaan Media

JAKARTA EditorPublik.com – Dewan Pers mengapresiasi penyelenggaraan seminar bertema “Penggunaan Artificial Intelligence (AI) untuk Pembuatan dan Analisa Laporan Keuangan Perusahaan Pers” yang digelar di Gedung Dewan Pers, Jakarta, Selasa (23/9/2025).

Seminar dibuka Wakil Ketua Dewan Pers, Totok Suryanto. Ia menegaskan pemanfaatan kecerdasan buatan kini menjadi kebutuhan penting bagi perusahaan media untuk mengelola laporan keuangan secara cepat, akurat, dan transparan.

“AI bukan lagi sebatas tren. Teknologi ini membantu perusahaan pers bekerja lebih efektif dan efisien sekaligus meminimalisir kesalahan dalam penyusunan maupun analisis laporan keuangan,” ujarnya dalam keterangan resmi Dewan Pers.

Menurut Totok, tantangan terbesar industri media adalah menjaga profesionalisme di tengah persaingan bisnis yang kian ketat. Dengan dukungan AI, beban administrasi teknis dapat berkurang sehingga jurnalis bisa lebih fokus menyajikan konten berkualitas.

Ia juga menyampaikan apresiasi kepada Komisi Kemitraan, Hubungan Antar Lembaga, Infrastruktur, serta Komisi Digital dan Sustainability Dewan Pers yang dipimpin Rosarita Niken Widiastuti dan Dahlan Dahi. Menurutnya, dukungan kedua komisi itu berperan besar dalam terselenggaranya seminar.

Totok mengakui dirinya kerap memanfaatkan AI untuk membantu penyusunan materi presentasi. Namun, ia menegaskan teknologi tidak boleh dipandang sebagai penurunan kapasitas intelektual.

“AI hanyalah alat bantu. Kualitas hasil tetap ditentukan oleh siapa yang menggunakannya. Validasi manusia tetap diperlukan agar informasi yang dihasilkan benar-benar akurat,” tegasnya.

Ia juga mengingatkan insan pers agar tetap kritis menggunakan teknologi. Setiap aplikasi AI, seperti ChatGPT atau layanan sejenis, selalu menyertakan catatan bahwa hasilnya berpotensi tidak sepenuhnya tepat.

Totok berharap seminar ini menjadi sarana pembelajaran praktis agar perusahaan pers semakin siap menghadapi perkembangan teknologi digital. “Yang terpenting, AI harus ditempatkan sebagai mitra kerja yang mendukung profesionalisme insan pers,” tutupnya. (Msk)