BERITA UTAMAKESEHATAN

Presiden Jokowi Buka Rakernas dan Pertemuan Ilmiah Tahunan Ikatan Apoteker Indonesia

JAKARTA EditorPublik.com – Presiden Jokowi membuka Rapat Kerja Nasional dan Pertemuan Ilmiah Tahunan Ikatan Apoteker Indonesia sebagaimana video yang ditayangkan kanal YouTube Sekretariat Presiden, Kamis (5/11/2020)

Tidak kurang dari 5.000 apoteker dari seluruh Indonesia mengikuti Pertemuan Ilmiah Tahunan (PIT) Ikatan Apoteker Indonesia (IAI) 2020 yang diselenggarakan secara virtual pada 5 – 7 November 2020.

PIT Virtual IAI 2020 kali ini mengambil tema “Achieving Health for All: Pharmacy optimising primary health care through digital technology”.

Dalam pidatonya, Presiden Jokowi menyebabkan bahwa pandemi covid 19 dengan segala dampak yang ditimbulkannya, memberi banyak pelajaran kepada kita.

” Pandemi covid 19 telah membangkitkan rasa krisis dalam dunia farmasi untuk memacu kegiatan riset, mengembangkan inovasi-inovasi, merevitalisasi industri bahan baku obat di dalam negeri, hingga memperkuat struktur manufaktur industri farmasi nasional”. Kata Presiden.

Baca Juga :  Nota Pengantar Bupati Humbahas Atas Ranperda Tentang RPJMD 2021-2026 Diparipurnakan
Presiden Jokowi

Disebutkan Presiden Jokowi, bahwa sekitar 90 persen obat dan bahan baku obat masih mengandalkan impor. Padahal negara kita sangat kaya dengan keberagaman hayati, di daratan dan di lautan.

” Hal ini jelas memboroskan devisa negara, menambah defisit neraca transaksi berjalan, dan membuat industri farmasi dalam negeri tidak bisa tumbuh dengan baik ” Imbuh Presiden.

Dalam kesempatan ini, Presiden meminta para peserta untuk menjadikan momentum pelaksanaan Rakernas dan Pertemuan Ilmiah Tahunan Ikatan Apoteker Indonesia, melakukan reformasi sistem kesehatan nasional secara besar-besaran, yang mencakup kemandirian obat dan bahan baku obat.

Penyelenggaraan PIT Virtual IAI 2020 juga menjadi strategis, karena juga mengantisipasi rencana pemerintah melakukan vaksinasi Covid-19. Hal ini tergolong megaproject, mengingat jumlah dosis yang sangat besar (ratusan juta dosis), waktu pemberian yang relatif terbatas, dan kemampuan sistem kesehatan.

Baca Juga :  Pj. Wali Kota Bekasi Tandatangani NPHD Pendanaan Pemilukada 2024

Oleh karenanya, sebagai bagian dari sistem kesehatan, Apoteker harus berinovasi dalam melakukan pekerjaan kefarmasian terkait pengelolaan vaksin, sejak tahap perencanaan hingga pendistribusian dengan metode cold chain. (Kris/Hendry)

Bagikan :

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *