Presiden Prabowo Resmi Luncurkan Badan Pengelola Investasi Danantara
JAKARTA EditorPublik.com – Presiden Prabowo Subianto secara resmi meluncurkan Badan Pengelola Investasi Daya Anagata Nusantara (Danantara) dalam sebuah acara yang digelar di Istana Kepresidenan, Jakarta, Senin (24/2/2025)
Peluncuran ini menjadi salah satu tonggak penting dalam strategi pengelolaan investasi nasional untuk mendukung pertumbuhan ekonomi Indonesia.
Acara peluncuran dihadiri sejumlah tokoh penting, termasuk Presiden ke-6 Susilo Bambang Yudhoyono (SBY), Presiden ke-7 Joko Widodo (Jokowi), serta mantan Wakil Presiden Jusuf Kalla, Boediono, dan Ma’ruf Amin. Kehadiran para pemimpin bangsa dari berbagai periode ini mencerminkan dukungan luas terhadap inisiatif besar yang digagas pemerintahan Presiden Prabowo.
Dalam sambutannya, Presiden Prabowo menekankan pentingnya pengelolaan investasi strategis untuk memperkuat daya saing ekonomi nasional.
“Danantara adalah wujud komitmen kita untuk membangun Indonesia yang lebih mandiri dan berdaya saing di tengah persaingan global. Dengan mengelola aset strategis secara profesional, kita optimis dapat mencapai target pertumbuhan ekonomi sebesar 8% dalam lima tahun ke depan,” ujar Presiden Prabowo.
Pada kesempatan tersebut, Presiden Prabowo juga menandatangani sejumlah dokumen yang menjadi dasar pembentukan Danantara, yaitu:
1.Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2025 tentang Perubahan Ketiga atas Undang-Undang Nomor 19 Tahun 2003 tentang Badan Usaha Milik Negara (BUMN).
2.Peraturan Pemerintah Nomor 10 Tahun 2025 tentang Organisasi dan Tata Kelola Badan Pengelola Investasi Daya Anagata Nusantara.
3.Keputusan Presiden Nomor 30 Tahun 2025 tentang Pengangkatan Dewan Pengawas dan Badan Pelaksana Danantara.
Penandatanganan ini menjadi langkah awal yang menegaskan legalitas dan arah kerja badan pengelola investasi baru tersebut.
Danantara dibentuk dengan tujuan untuk mengelola investasi strategis negara di sektor-sektor utama seperti energi terbarukan, manufaktur maju, industri hilir, dan produksi pangan. Dengan potensi pengelolaan aset senilai lebih dari 900 miliar dolar AS, Danantara diharapkan mampu memberikan dampak signifikan bagi pertumbuhan ekonomi Indonesia.
“Kita tidak hanya fokus pada pembangunan ekonomi, tetapi juga keberlanjutan dan pemerataan. Investasi di sektor energi terbarukan, misalnya, akan membantu Indonesia mencapai target transisi energi sekaligus menciptakan lapangan kerja baru,” jelas Presiden Prabowo.
Peluncuran Danantara mendapatkan apresiasi dari berbagai pihak. Presiden ke-7 Joko Widodo, yang dikenal dengan komitmennya pada pembangunan infrastruktur, menyatakan optimisme bahwa Danantara akan menjadi katalisator penting dalam menciptakan ekonomi yang lebih kuat. Sementara itu, Presiden ke-6 SBY menekankan pentingnya tata kelola yang transparan untuk memastikan keberhasilan badan ini.
Dengan peluncuran Danantara, Indonesia memasuki babak baru dalam pengelolaan investasi nasional. Diharapkan badan ini mampu menjadi motor penggerak ekonomi yang mendukung visi besar Indonesia menuju negara maju pada tahun 2045.(Msk)