Pemasangan U-Ditch Saluran Air di RW 23 RT 5 Kampung Bulak Asri Teluk Pucung Dikeluhkan Warga

KOTA BEKASI EditorPublik.com – Proyek pemasangan U-ditch saluran aiir di RW 23 RT 5 Kampung Bulak Asri Kelurahan Teluk Pucung Kota Bekasi dikeluhkan warga setempat, karena dianggap dikerjakan asal asalan.

Pantauan pekerjaan di lapangan, (14/12) tidak terlihat adanya pemasangan papan proyek, dan dalam proses pengerjaannya tanpa kehadiran pengawas proyek, yang ada di lokasi hanya mandor.

Pengerjaan yang tampak asal-asalan, sehingga air tetap tergenang dan tidak bisa mengalir karena pemasangan udit tidak sesuai yang diharapkan masyarakat. Tidak hanya pengerjaan yang asal asalan, tanah yang ada di saluran juga tidak dikeruk.

Salah seorang warga sekitar, Ny Novi, mengeluhkan pengerjaan proyek tersebut yang dianggapnya justru tidak sesuai harapan, bahkan dikhawatirkan menimbulkan banjir jika hujan turun.

Baca Juga :  Cegah Penularan Covid 19, Kemenhub Release Aturan Baru Naik Pesawat

Ia juga menyebutkan untuk pengerukan tanah di saluran depan rumahnya, warga harus mengeluarkan biaya sendiri. “Warga diminta bayar Rp 2 juta untuk pengerukan tanah yang ada disaluran, tapi saya tidak mau karena kemahalan dan akhirnya menyuruh tukang dengan biaya Rp 1 juta,” kata Ny Novi, seperti dirilis reaksinasional.id, Kamis (14/12/23).

Pemasangan U Ditch

Menurut Ny Novi, warga sebenarnya hanya mengharapkan agar saluran itu dibetulkan sehingga aliran airnya menjadi lancar. Tapi karena pengerjaannya asal-asalan hasilnya malah membuat warga kecewa.

Karenanya, warga meminta dinas terkait agar melakukan pengawasan dengan ketat sehingga pekerjaan berjalan dengan baik serta hasilnya memuaskan.

Warga juga berharap tidak dikenakan biaya untuk pengerjaan proyek tersebut karena kondisi ekonomi yang belum sepenuhnya pulih.

Baca Juga :  Diskominfosantik Ikutsertakan Satu Peta pada Lomba Inovasi Perangkat Daerah

“Biayanya jangan dibebankan ke wargalah karena sekarang masih dalam kondisi sulit,” keluhnya.

Ketika dikonfirmasi ke salah satu mandor yang ada di lokasi, dia mengatakan anggarannya sudah habis sedangkan papan proyek berada di lokasi yang lain atau hasil pindahan.

“Anggarannya sudah habis dan papan proyeknya ada di RW 1,” kata mandor. (Msk)

Sampai berita ini diturunkan, EditorPublik.com masih berupaya meminta tanggapan kepada Dinas Bina marga dan tata Air Kota Bekasi. Juga sudah berupaya menghubungi kontraktor terkait sesuai nomor ponsel yang diberikan mandor, tapi beberapa kali dihubungi, pihak kontraktor tidak memberikan respon. 

Bagikan :