BERITA TERBARUNUSANTARAPENDIDIKANPOLITIK

Dikonfirmasi Soal Insentif Tutor Paud Dan Bansos DD, Kades Sinambela Cuek

BAKTIRAJA  EditorPublik.com – Buntut kinerja Kepala Desa Sinambela, Kecamatan Baktiraja, Kabupaten Humbang Hasundutan (Humbahas), yang sedang disorot sekelompok masyarakatnya, Kepala Desa (Kades) Sinambela terkesan cuek dan tertutup.

Dirinya juga enggan memberi keterangan kepada wartawan, soal dana insentif tutor Paud yang kini sedang disorot warganya.

“Maaf saya masih sibuk,” jawab  Hendri Sinambela singkat saat ditanyai soal penyaluran bantuan sosial (Bansos) di daerah itu, Rabu (23/12/2020).

Sikap cuek Kades ini pun sudah mendapat kecaman dari berbagai pihak.

“Kita sangat menyayangkan sikap seorang Kades yang tertutup. Apalagi itu soal penyaluran Bansos. Ada apa dengan Kades itu?,” kata Lampos RS (43) seorang praktisi Hukum menjawab editorpublik.com.

Baca Juga :  Menagih Janji Politik Rahmat Effendi Dan Tri Adhianto (PEN-TRI)

Lampos berharap, Kades Sinambela ini terbuka untuk informasi dana desa yang dikelolanya itu. Sehingga tidak menimbulkan pemikiran negatif.

Sebelumnya diberitakan, sejumlah masyarakat Desa Sinambela menyoroti kepemimpinan Kepala Desanya, lantaran dianggap pilih kasih, arogan dan semau gue dalam mengambil setiap keputusan.

Beberapa kebijakan yang kontrofersial diantaranya pemberian intensif guru Paud di daerah itu.

Dimana semenjak Henri Sinambela dilantik menjadi Kades didaerah itu, intensif Guru Paud dibayar menjadi Rp 500 ribu perbulan dari Rp 1juta perbulan.

“Semanjak dia (Henri Sinambela) menjadi kades, intensif guru paud kami menjadi Rp 500 ribu. Padahal kades kades sebelumnya sejak tahun 2019 intensif kami sudah Rp 1 juta perbulan,” ujar salah seorang guru Paud didaerah itu yang meminta jati dirinya dirahasikan.

Baca Juga :  Komisi 1 DPRD Kota Bekasi Cecar KPU Soal "Skandal Baligate"

Dia juga menjelaskan bawha setiap kali persolan itu diklarifikasi, kadesnya selalu bersikap tertutup dan banyak alasan.

“Pernah kami tanya langsung sama kades, tetapi jawabanya malah mengancam akan mensilapakan dan itu,”ujarnya.

Selain Intensif Paud warga juga menudig Kadesnya pilihkasih terhadap pemberian bantuan sosial Covid 19.

Bahkan ada sejumlah warga disana sama sekali tidak pernah mendapat bantuan sosil itu semenjak pandemi Covid-19.

“Kami tidak tau apa alasan Kadesnya tidak mengikutkan kami sebagai penerima bantuan itu. Padahal kami tidak pensiunan atau ASN,” ujar Pelita Boru Sinambela kepada editorpublik.com.

Sayangnya kepala Desa Sinambela, Hendri Sinambela, ketika hendak dikonfirmasi kekantornya beralasan mau melayat.

“Sian dia hamu, naeng mamereng  namate muse au bah. (Dari mana kalian, kebetulan aku mau melayat,”singkatnya seraya berlalu. (blg)

Bagikan :

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *