BERITA UTAMALINGKUNGAN HIDUPOPINI

Tantangan Serius Deforestasi di Hari Bumi 2025

JAKARTA EditorPublik.com – Hari Bumi diperingati setiap tanggal 22 April. Tahun ini. hari bumi mengusung tema””Kekuatan Kita, Planet Kita” (“Our Strength, Our Planet”). Tema ini menekankan pentingnya kolaborasi global dan peran setiap individu untuk beralih ke energi terbarukan, mengurangi konsumsi berlebih, serta melindungi lingkungan demi keberlanjutan kehidupan di planet ini.

Indonesia, sebagai negara agraris dengan sektor pertanian yang menjadi tulang punggung perekonomian, menghadapi tantangan serius akibat alih fungsi lahan. Perubahan dari lahan pertanian menjadi kawasan industri atau perumahan terus mengurangi luas lahan produktif.

Di sisi lain, sebagai salah satu negara dengan tutupan hutan terbesar di dunia, Indonesia juga menghadapi ancaman terhadap kelestarian ekosistem hutannya. Berdasarkan data Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK), luas tutupan hutan Indonesia pada tahun 2024 tercatat sekitar 95,5 juta hektare. Namun, angka ini terus menurun akibat deforestasi yang berlangsung setiap tahun.

Hari Bumi 2025 menjadi momen penting untuk menyoroti persoalan deforestasi, terutama di Areal Penggunaan Lain (APL).

Lahan APL, yang berada di luar kawasan hutan negara, sering kali menjadi target ekspansi, seperti untuk pembukaan lahan pertanian baru. Akibatnya, hutan alam di wilayah tersebut mengalami degradasi besar-besaran, yang berdampak pada hilangnya keanekaragaman hayati dan meningkatnya emisi karbon.

Dampak Serius Deforestasi di Lahan APL

Deforestasi di lahan APL tidak hanya berdampak pada lingkungan, tetapi juga memicu berbagai persoalan sosial dan ekonomi, seperti:

  • Gangguan pada Kehidupan Masyarakat Lokal: Hilangnya hutan mengancam sumber mata pencaharian masyarakat yang bergantung pada hasil hutan.
  • Konflik Lahan: Peralihan fungsi lahan sering menimbulkan ketegangan, terutama jika dilakukan tanpa konsultasi dengan masyarakat adat dan lokal.
  • Peningkatan Risiko Bencana: Hilangnya tutupan hutan menyebabkan banjir, tanah longsor, dan perubahan pola cuaca yang ekstrem.

Langkah Mitigasi yang Diperlukan

Beberapa langkah strategis telah diidentifikasi untuk mengatasi tantangan deforestasi, antara lain:

  1. Penegakan Hukum yang Ketat: Memperkuat pengawasan terhadap aktivitas ilegal di lahan APL, seperti penebangan liar dan perambahan hutan.
  2. Perlindungan Hutan Alam: Mengklasifikasikan hutan alam di lahan APL sebagai kawasan lindung untuk mencegah konversi lahan secara tidak terkendali.
  3. Restorasi Ekosistem: Melakukan reforestasi dan rehabilitasi lahan yang telah terdegradasi untuk memulihkan fungsi ekosistem.
  4. Kolaborasi Multi-Pihak: Mendorong kerjasama erat antara pemerintah, sektor swasta, dan masyarakat sipil dalam upaya konservasi hutan.

Hari Bumi 2025 menjadi pengingat bahwa perlindungan hutan memerlukan upaya kolektif dari seluruh elemen masyarakat. Dengan komitmen yang kuat, Indonesia dapat menghadapi tantangan deforestasi dan memastikan keberlanjutan lingkungan bagi generasi mendatang.(Redaksi)