Wiwiek Hargono Tegaskan Pentingnya Pemberdayaan Ekonomi Penyandang Disabilitas
KOTA BEKASI EditorPublik.com – Ketua Dewan Kerajinan Nasional Daerah (Dekranasda) Kota Bekasi, Wiwiek Hargono Tri Adhianto, menghadiri kegiatan Penguatan Ekosistem Bisnis Wirausaha bagi Penyandang Disabilitas yang digelar di Hotel Ibis Style Jatibening pada Kamis 9 Oktober 2025. Program ini menjadi ruang pemberdayaan dan peningkatan kapasitas ekonomi bagi penyandang disabilitas melalui pengembangan usaha mandiri.
Kegiatan tersebut melibatkan sejumlah tokoh yang konsisten mendorong inklusi dan pemberdayaan kelompok disabilitas. Hadir dalam acara itu antara lain Penasihat Dharma Wanita Persatuan Kementerian Koperasi dan UKM yang juga Anggota Dewan Pembina PORTADIN, Tina Astari Maman Abdurahman. Turut hadir Deputi Bidang Kewirausahaan Kementerian Koperasi dan UKM Siti Azizah, Ketua Umum PORTADIN Hendratmo, Asisten Deputi Ekosistem Bisnis Wirausaha Kemenkop UKM Christina Agustin, serta Penasihat Dharma Wanita Persatuan Kementerian Sosial Fatma Saifullah Yusuf. Sebanyak 100 peserta penyandang disabilitas mengikuti kegiatan tersebut.
Dalam sambutannya, Wiwiek Hargono Tri Adhianto menyampaikan bahwa pemberdayaan penyandang disabilitas dalam sektor ekonomi merupakan bagian dari upaya membangun masyarakat yang berkeadilan dan inklusif.
“Penyandang disabilitas memiliki potensi untuk berkontribusi dalam dunia usaha. Melalui pelatihan, pendampingan, dan kemitraan, kita ingin membuka ruang agar mereka dapat berdiri mandiri, menjadi pelaku ekonomi yang produktif, serta memperoleh kesempatan yang setara dalam kewirausahaan. Ini adalah wujud nyata semangat kesetaraan dan kemandirian,” ujar Wiwiek.
Ia menegaskan bahwa penyandang disabilitas memiliki kemampuan dan potensi yang dapat dikembangkan apabila diberikan akses dan dukungan yang memadai. Wiwiek berharap kegiatan serupa terus diperluas agar pelaku usaha disabilitas tidak hanya produktif tetapi juga mampu bersaing dan mandiri secara ekonomi.
Rangkaian kegiatan juga diisi dengan pameran produk kreatif karya penyandang disabilitas. Produk yang ditampilkan antara lain lukisan, kerajinan berbahan jeans, dompet kain, aksesori kreatif, dan batik. Pameran tersebut menunjukkan bahwa keterbatasan fisik tidak menjadi hambatan untuk berkarya dan menghasilkan produk bernilai ekonomi.
Deputi Bidang Kewirausahaan Kementerian Koperasi dan UKM, Siti Azizah, menyatakan bahwa penguatan ekosistem usaha bagi penyandang disabilitas merupakan komitmen pemerintah dalam mendorong kesetaraan dan kemandirian ekonomi. Menurutnya, setiap warga negara berhak mendapatkan peluang yang sama untuk berkembang.
Sementara itu, Tina Astari Maman Abdurahman menilai kegiatan tersebut sebagai langkah nyata mendorong kemandirian ekonomi kelompok disabilitas. Ia menyampaikan bahwa pemberdayaan melalui wirausaha merupakan salah satu cara efektif meningkatkan partisipasi penyandang disabilitas dalam kegiatan ekonomi produktif. (Msk)

